DENPASAR (Hidayatullah.or.id) – Ketua Dewan Mudzakarah Hidayatullah, KH Ir Abu A’la Abdullah, M.HI, mengatakan 6 jatidiri Hidayatullah perlu selalu disegar-segarkan dan senantiasa diteguhkan sehingga ia tak sekadar pengetahuan tetapi benar-benar terinternalisasi dalam karakter setiap kader.
“Pentingnya tranformasi enam jatidiri kepada kader Wustho, agar besa mempercepat laju pertumbuhan kader yang siap ditugaskan mengabdi di tengah umat kapan dan dimana saja,” katanya dalam acara Daurah Marhalah Wustha DPW Hidayatullah Bali di Kota Denpasar, pekan lalu.
Keenam jatidiri Hidayatullah tersebut adalah: 1. Sistematika Wahyu (SW) Hidayatullah sebagai manhaj tarbiyah dan dakwah, 2. Ahlus Sunnah wal Jamaah, 3. Alharakah Al Jihadiyah Al Islamiyah, 4. Imamah dan Jamaah, 5. 5. Jama’atun minal muslimin dan 6. Wasathiyah.
Mengingat pentingnya materi tersebut, penjabaran lengkap keenam jatidiri Hidayatullah tersebut telah disusun dalam bentuk buku dan akan segera dipublikasikan dalam waktu dekat ini. (ybh/hio)
Related Posts
Waspada, Begini Cara Syetan Menunggangi Amal Shalih Kita
BMH Luncurkan Ramadhan “Kebaikan Tanpa Batas”
Ni Putu Ardina Ikrar Syahadat di Ponpes Hidayatullah Surabaya
Dakwah Tak Boleh Meminta Upah
Bentuk Cinta pada Rasulullah
Papua Barat Bersinar dengan Amal Shaleh dan Kiprah Luas
Tim Hukum Optimis Putusan Majelis Hakim Adil untuk Ponpes Hidayatullah Kupang
Rapat Kerja Nasional Muslimat Hidayatullah Resmi Dibuka
Aktualisasi Spirit Kepemimpinan Masa Kini Melalui Menifestasi Perikehidupan Rasulullah
Perjalanan Satu Bulan Hanya untuk Satu Hadits