
JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Peristiwa meninggalnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) pada Senin (7/12) dini hari, menurut Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah, Dr. Nashirul Haq, harus diusut sampai tuntas.
“Masyarakat perlu tahu peristiwa yang sebenarnya. Siapa yang bersalah harus dihukum. Keadilan harus ditegakkan,” jelas Nashirul saat dihubungi Senin malam (7/12).
Sebagaimana beredar kabar di media massa bahwa telah terjadi pembunuhan atas enam laskar FPI yang sedang mengawal Habib Rizieq Shihab yang hendak mengikuti pengajian keluarga di luar kota.
Pihak kepolisian telah mengakui bahwa mereka yang menembak keenam laskar FPI tersebut. Namun, soal alasan mengapa mereka ditembak, terjadi kesimpang siuran.
Pihak polisi mengatakan mereka ditembak karena melakukan perlawanan dengan senjata api dan senjata tajam. Pihak FPI membantah tuduhan ini. Menurut juru bicara FPI, Munarman, laskar FPI tak dibenarkan membawa senjata tajam, apalagi senjata api. Mereka juga tak punya akses untuk mendapatkan senjata-senjata tersebut.
Menurut Nashirul, tidak seharusnya polisi terburu-buru menggunakan senjata dalam menghadapi masyarakat. Apalagi jika benar apa yang dikatakan juru bicara FPI bahwa keenam laskar tersebut tidak membawa senjata api.
“Negara ini bukan sekadar negara hukum, tapi juga negara yang berketuhanan. Tak boleh membunuh orang tanpa alasan yang jelas,” kata Nashirul.
Dalam Islam, membunuh seseorang tanpa alasan yang dibenarkan sangat berat konsekuensinya. Nashirul kemudian mengutip firman Allah Ta’ala dalam al-Qur’an surat al-Maidah [5] ayat 32, “Barangsiapa membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.”
“Kita tak ingin negara ini hancur karena keadilan tak ditegakkan di sini,” jelas Nashirul lagi.
Namun masyarakat juga harus menahan diri. Jangan bersikap anarkis dan mudah terprovokasi. Jangan pula cepat menyebarkan informasi yang tak terklarifikasi karena akan membuat situasi semakin tidak kondusif.
“Kita tunggu hasil investigasi tim pencari fakta dan kita minta tegakkan hukum yang seadil-adilnya kepada siapa pun yang bersalah,” jelas Nashirul. (Mahladi)
Related Posts
Tanggap Bencana, Hidayatullah Makassar Rest Transit Relawan
Logika Ilahiyah, Kiat dari Ustadz Khairil Bais dalam Menyikapi Setiap Problema
SAR Hidayatullah Turut Dalam Identifikasi dan Penyelaman Bawah Laut Titik Sriwijaya
Mengajak Khalayak Luas Terlibat dalam Dakwah Membangun Peradaban
Senin Siang Tim Rescuer Fokus Pencarian Korban dan Serpihan Sriwijaya SJ-182
Hidayatullah sebagai Elemen Perekat Kesatuan Bangsa
Kampus Utama Hidayatullah Medan Tuan Rumah Sosialisasi Asesmen Nasional Tingkat MTs
Potensi 1,6 Milyar Muslim Dunia
Tetaplah Selalu Jaga Imunitas
Ketum Tutup Rakernas Ingatkan Jaga Amanah, Iman dan Imun