Hidayatullah.or.id — “Apa indikator seorang kader telah menjalankan budaya Hidayatullah?” tanya Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Hidayatullah, Dr Abdul Mannan, kepada para kader Hidayatullah se Sumatera yang pada Sabtu-Ahad (8-9 November) berkumpul di Kampus Hidayatullah Rejang Lebong, Bengkulu.
Pertanyaan tersebut kemudian dijawab sendiri olehnya. “Budaya kita bukan sekadar panjang jenggotnya dan hitam jidatnya.” Tapi, kata beliau dalam pembukaan halaqoh tersebut, kita telah menjalankan budaya Hidayatullah apabila kita paham visi dan misi Hidayatullah, lalu serius memperjuangkannya dalam bingkai manhaj sistematika nuzulnya wahyu.
Bagian dari memperjuangkan visi dan misi tersebut tercermin dalam komitmen semua kader untuk berimamah dan berjamaah.
“Kita ini ibarat jamaah shalat yang terkomando dengan baik,” jelasnya lagi.
Sebagai contoh, semua kader Hidayatullah harus siap apabila ditugaskan berdakwah ke daerah-daerah terpencil, atau dimutasikan dari satu daerah ke daerah yang lain.
“Tidak boleh ada yang memutasikan dirinya sendiri, atau menolak untuk dimutasi,” tegasnya.
Namun, di sisi lain, ketaatan kader Hidayatullah kepada pimpinan bukan ketaatan buta, tapi ketaatan yang dimotivasi oleh ideologi.
Saat penutupan hari kedua, kader-kader Hidayatullah se-Sumatera, dipimpin oleh Ketua PW Hidayatullah Sumatera Selatan, membacakan ikrar komitmen.
Ikrar tersebut berisi ketaatan kepada seluruh keputusan Pimpinan Umum Hidayatullah dan seluruh unsur pimpinan Hidayatullah, serta sungguh-sungguh menjalankan segala tugas yang diamanahkan, dan memberikan apa yang terbaik yang dimliki. (Mahladi)
Related Posts
DPD Hidayatullah Way Kanan Menggelar Rapat Kerja
Hidayatullah Bangun Masjid dan Pesantren Dekat dari Lokalisasi
Wakil Bupati Kartini Ottong Anjansana ke Pesantren Hidayatullah Sinjai
Terus Melakukan Inovasi dan Ekspansi Pendidikan Integral Berbasis Tauhid
Mushida Papua Barat Komitmen Kokohkan Ketahanan Keluarga
Tri Winarno: Amal Terbaik Adalah yang Direncanakan
DPD Hidayatullah Jakarta Barat Gelar Rapat Kerja Daerah
Ibrahim Muhammad Wakafkan Villanya di Pesisir Pantai untuk Dakwah Hidayatullah
Menemui Orangtua di Desa Terisolir Pasca gempa, Santri Tempuh Perjalanan 18 Jam
Kapolda Sultra Anjangsana ke Pondok Pesantren Hidayatullah Lameroro Bombana