
Pimpinan dan staf Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare mengadakan kegiatan anjangsana ke Panti Asuhan Hidayatullah Kota Parepare pada hari Selasa, 30 Juni 2015. / DOK

Pimpinan dan staf Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare mengadakan kegiatan anjangsana ke Panti Asuhan Hidayatullah Kota Parepare pada hari Selasa, 30 Juni 2015. / DOK
Hidayatullah.or.id – Kehadiran Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah di Parepare, Sulawesi Selatan, dirasakan cukup membantu masyarakat untuk lebih mengenal ajaran agama Islam.
Kehadiran Ponpes yang berpusat di Kalimantan Timur ini memiliki sejarah yang cukup pancang. Pada awalnya Hidayatullah adalah sebuah pondok pesantren yang berdiri di atas lahan wakaf seluas 120 hektare di Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur, yang didirikan oleh Ust Abdullah Said pada 7 Januari 1973.
Dalam perkembangannya, Ust Abdullah mengirimkan santri-santrinya untuk berdakwah ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, khususnya daerah-daerah minoritas Muslim.
Di tempat tugas yang baru, para santri Hidayatullah tak sekadar berdakwah, tetapi juga membangun cabang pondok pesantren Hidayatullah untuk lebih melancarkan perkembangan Islam.
Pada akhirnya, tersebarlah ke lebih dari 100 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia dalam bentuk pondok pesantren termasuk di Kota Parepare ini.
Di Parepare di awal perintisan diutus Ust Furqon. Pada tahun 1994 Ust Furqon bersama istri mulai berdakwah dilingkungan masyarakat, disamping itu fokus pada kegiatan sosial dan pendidikan.
Dia bersama istrinya mengajak masyarakat yang semula tidak mengenal islam atau sudah islam tapi keyakinan masih setengah-setengah untuk ber-Islam secara kaffah dengan berpengang teguh pada Alquran dan Hadist sebagai pedoman hidup.
Perjuangan ust Furqon kurang lebih 16 tahun lamanya mampu menumbuh dan mengembangkan Pondok Pesantren Hidayatullah di Kota Parepare dengan santri awal sekitar 20 santri, hingga akhirnya terus bertambah.
Namun, perjuangannya kemudian dilanjutkan oleh Ust Hamka Saifullah pada tahun 2010 melalui Musda Hidayatullah Parepare di Gedung Hidayatullah Parepare pada Oktober 2010 lalu.
Sampai akhirnya Ponpes Hidayatullah terus berkembang dan membangun sekolah mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga tingkat SMA.
Kepala SMA Hidayatullah Ust Kadir yang ditemui mengurai bahwa kepemimpinan Ust Hamka Saifullah mampu mendirikan jenjang pendidikan formal mulai TK, SD, SMP dan SMA di Jalan Sakinah Kelurahan Bumi Harapan Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare.
Adanya sekolah formal yang mulai menerima siswa sejak enam tahun lalu ini membuat keberadaan pondok pesantren Hidayatullah lebih dikenal lagi oleh masyarakat.
“Santri Pondok Pesantren Hidayatullah sekarang sudah mencapai 150 santri, dan berbagai prestasi sudah diraih oleh santri,” ujarnya memungkasi seperti dimuat di harian Parepos. (mon/din)
Related Posts
Al Bayan Makassar Rilis Program Madrasah Orangtua Santri
BMH Kirim Logistik Pokok untuk Santri di Nunukan
Mantan Walikota Balikpapan Imdaad Hamid Meninggal, Hidayatullah Berduka
LBH Bekali Calon Sarjana STIS Hidayatullah Ilmu Hukum Paralegal
BMH Kembali Salurkan Dana Pembebasan Lahan Pesantren Kepulauan Nias
Semarak Muharram Hidayatullah Mamuju
BMH – SAI Tebar Quran untuk Santri Hidayatullah Bulukumba
“Wahai Dai, Inilah Perniagaan Kita Kepada Allah”
Wakil Ketua DPRD Kaltim Apresiasi Kiprah Hidayatullah Bangun SDM
BMH Bantu Bangun Asrama Pesantren Hidayatullah Savana Jaya Namlea