Hidayatullah.or.id — Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta harus ada persamaan pendapat institusi pemerintah mengenai kategori kelompok-kelompok berbahaya, seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ketua MUI, KH Ma’ruf Amin, MUI bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sudah membentuk tim untuk membahas kasus tersebut.
“MUI ingin kita memiliki kesamaan pendapat dalam melakukan kategorisasi kelompok-kelompok yang dianggap berbahaya dan radikal. Jangan sampai keliru yang bukan ISIS di-ISIS-kan, hanya karena mereka berkumpul dan mengaji, padahal tidak ada kaitannya,” ujarnya seperti dikutip ROL, Selasa.
Karenanya, ia menyarankan TNI dan Polri melakukan penelitian untuk mendapatkan data dan bukti yang didapat akurat. Sehingga, kata dia, jangan sampai mereka yang bukan anggota ISIS tapi dituduh ISIS. Tetapi, kalau kelompok itu memang ISIS atau mempunyai indikasi melakukan tindak kekerasan, harus diberi tindakan.
“MUI sudah menugaskan tim khusus untuk menangani masalah-masalah seperti ini. Ada sekitar lima orang, termasuk Pak Slamet Effendy, yang kita minta untuk berdiskusi dengan pihak BNPT,” kata Kiai Ma’ruf.
Isu ini nantinya juga akan menjadi salah satu agenda pembahasan dalam Forum Ijtima’ Ulama MUI di Tegal, bulan depan. Pada Selasa (12/5) lalu, MUI juga telah menyaring masukan-masukan dari sejumlah pimpinan pondok pesantren dan ormas Islam terkait hal ini. (ybh/hio)
Related Posts
Kuliah Peradaban, Ust Tasyrif Amin Bahas Iqra’ sebagai Basis Nilai Kebangkitan
Mushida Sukses Gelar Daurah Murabbiyah Wustha Nasional
Pemuda Harus Kuasai Kajian Wawasan Nusantara
Hidayatullah Dukung Gerakan Tolak Kedatangan Timnas Israel
Laznas BMH Terima Piagam Penghargaan dari Menteri Kemen PPPA
Reaktualisasi Nilai Salam dan Silaturrahim untuk Entaskan Kerentanan Pangan Dunia
CFW dan Momen Hari Anak, Ketum Pemuda Hidayatullah Suarakan Pendidikan Adab
Muslimat Hidayatullah Kuatkan Silaturrahim dengan Wanita Al-Irsyad
Guru Harus Berada di Garda Terdepan dalam Pedidikan Ketauladanan
Ketum DPP Hidayatullah Pesan Tanamkan Kesadaran Sarjana yang Kader Leader