AdvertisementAdvertisement

Baca dan Buktikan Al Qur’an itu Dahsyat!

Content Partner

BETAPA banyak orang yang berusaha keras membaca Al Qur’an, tetapi setelah itu ia hanya mendapat lelah. Pikiran tidak terinspirasi, lisan tidak mudah terkendali, bahkan kadang kala, orientasi hidup, seringkali masih sangat cenderung kepada materi. Bahkan mengisi hidup tanpa energi, energi amal dan produktivitas kebaikan yang bisa dibanggakan. Mengapa?

Boleh jadi karena bacaan Al Qur’an yang terlaksana selama ini belum sampai kepada tahap interaksi, sehingga akal dan hati tercerahkan oleh nilai-nilai wahyu itu sendiri. Al Qur’an dibaca, sebatas amalan, lalu hidup dengan panduan yang lain, entah sadar atau pun tidak.

Namun, bagaimanapun, artikel ini tidak bermaksud membuat kita yang telah terbiasa membaca lalu berhenti. Tetaplah membaca bahkan terus tingkatkan. Baik dalam hal kuantitas maupun kualitas dari bacaan Al Qur’an itu.

Pesan Ustadz Abdullah Said

Ustadz Abdullah Said mengajak kita melakukan perenungan, bagaimana sebenarnya cara berinteraksi dengan Al Qur’an, yang melahirkan kesadaran sekaligus perubahan.

Dalam Pengajian Malam Jumat di Karang Bugis, Balikpapan, pada 13 Januari 1983, beliau memberikan wejangan yang amat mendasar:

“Kita sebagai umat Islam perlu segera memberikan bukti yang meyakinkan bahwa kita telah memperoleh banyak daripada Al Qur’an ini. Sesuatu yang memang merupakan kebutuhan esensial manusia.

Untuk itu sikap acuh tak acuh terhadap Al Qur’an seperti yang terjadi selama ini di kalangan kebanyakan umat Islam sudah harus kita singkirkan jauh-jauh.

Keseriusan membaca wahyu Tuhan ini harus dilakukan lebih intens sampai menimbulkan goresan tajam dalam relung qalbu kita.

Mari kita mulai kegiatan ini pada diri kita, istri, dan akan-anak kita. Tidak usah kita terlalu dihantui oleh ketidakpahaman terhadap arti dan makna dari apa yang kita baca itu. Karena timbulnya goresan dalam jiwa tidak harus nanti setelah paham dan mengerti maknanya.

Yang penting harus selalu membaca dan tidak berhenti membaca.

Kendatipun pengertian membaca ini tidak terbatas hanya pada membaca langsung. Namun membaca dengan cara demikian itu sudah cukup besar pengaruhnya pada jiwa dan qalbu kita.

Sebab Al Qur’an ini wahyu yang Allah turunkan dengan penuh perhitungan, tidak perlu diragukan kejituannya.

Cuma kita tidak menempatkannya dengan benar, sehingga seolah-olah tidak ada apa-apa yang dapat diperoleh darinya.”

Temukan Energi

Kalimat ujung Ustadz Abdullah Said inilah yang penting untuk kita renungkan bersama.

“Cuma kita tidak menempatkannya dengan benar, sehingga seolah-olah tidak ada apa-apa yang dapat diperoleh darinya.”

Belakangan, kita mudah menemukan bagaimana orang membaca satu ayat Al Qur’an, langsung bersyahadat.

Seperti pengalaman Presiden British Society for Psychological and Spiritual Studies, Professor Arthur Alison, ia memeluk Islam karena meriset perihal tidur manusia dan kandungan ayat ke-42 Surah Az-Zumar:

ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَٱلَّتِى لَمْ تَمُتْ فِى مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ ٱلَّتِى قَضَىٰ عَلَيْهَا ٱلْمَوْتَ وَيُرْسِلُ ٱلْأُخْرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.”

Hasil riset sang profesor menyebutkan bahwa tidur dan mati itu sama. Namun ada yang hilang dan tak kembali ketika orang meninggal dunia. Hal itu menjadikan sang profesor sadar lalu bersyahadat di London, Inggris.

Profesor itu kemudian menyandang nama Abdullah Alison. Ia mengatakan bahwa dunia material sekarang berada pada tahap kritis, apa yang mereka katakan dan lihat, tidak menjelaskan fakta dengan tepat.

Jadi, sudah saatnya kita memahami Al Qur’an dengan seksama, sehingga ada energi yang dapat menuntun pikiran kita benar, orientasi hidup kita benar, dan yang terutama, setiap hari mulai dari hati, lisan dan perbuatan, semoga Allah bimbing terus dalam kebenaran.*

*) Penulis bergiat di lembaga kajian Progressive Studies & Empowerment Center (Prospect) | Ketua Umum PP Pemuda Hidayatullah 2020-2023. Publikasi pokok pokok pikiran Ustadz Abdullah Said ini atas kerjasama Media Center Silatnas Hidayatullah dan Hidayatullah.or.id dalam rangka menyambut Silatnas Hidayatullah 2023

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Daiyah Sarjana STIS Hidayatullah Siap Bangun Generasi Cerdas untuk Indonesia Emas 2045

BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) -- Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan menggelar acara penugasan daiyah sarjana tahun 2024 di Kampus...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img