Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menyalurkan wakaf berupa mushaf Alquran. Wakaf ini merupakan amanah dari PT Indonesia Power berupa 300 mushaf. Keseluruhannya diperuntukkan para dai dan jamaah di pedalaman. BMH menyalurkannya ke pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (26/07) lalu.
Koordinator Tebar Wakaf Sejuta Alquran BMH Jules Amarta Sofyan mengungkapkan, NTT menjadi target sebaran karena di daerah tersebut Muslim masih minoritas dan dhuafa.
Sofyan menambahkan, saat ini sejumlah titik masih membutuhkan Mushaf Alquran, terutama di pedalaman Papua dan SulawesiM seperti daerah Sorong Selatan, Nabire, Jayapura, Majene, Kolaka.
Kepala BMH Cabang Kupang M Ridwan mengatakan, di pedalaman NTT terdapat dai-dai muda binaan Pesantren Hidayatullah Kupang. Misi mereka adalah membina Muslim pedalaman.
Di Jakarta, Jumat (26/7) lalu, Direktur Eksekutif BMH Wahyu Rahman mengatakan, wakaf Alquran merupakan bentuk kepedulian BMH terhadap masyarakat yang membutuhkan mushaf, khususnya warga pedalaman. Program mulia ini terbuka untuk umum dengan nominal wakaf sebesar Rp 50 ribu.
Wahyu menambahkan, BMH akan mendistribusikan wakaf Alquran ini ke 50 kabupaten dan kota, 225 pesantren, serta 6.125 dai yang tersebar di pelosok dan pedalaman di Tanah Air. “Seperti, Merauke, pedalaman Papua, Mentawai, dan lainnya,” ujarnya.
Wilayah-wilayah tersebut, Wahyu mengungkapkan, memiliki kebutuhan terhadap mushaf Alquran. Selain jarak tempuh yang jauh, akses untuk memperolehnya masih sangat sulit. Oleh karena itu, pendistribusiannya melibatkan para dai di pedalaman.
Prosesi resmi penyaluran wakaf Alquran tersebut berlangsung Ahad (4/8). Hadir sejumlah tokoh dalam acara yang berlangsung di parkiran Mal Kalibata, yaitu Dik Doank dan Ustaz Bachtiar Nasir serta tim nasyid Justice Voice.
Ini sekaligus acara Gema Nuzulul Quran yang disemarakkan dengan bazar dan pentas seni. Secara simbolik, wakaf Alquran diserahkan dalam kegiatan tersebut.