JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Ust. Dr. H. Nashirul Haq, MA, membuka secara resmi Training Kepemimpinan Ketua Dewan Pengurus Daerah digelar Hidayatullah Institute di Komplek Wisma dan Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jl. Cipinang Cempedak I/14, Otista, Polonia, Jakarta, Senin, 14 Sya’ban 1444 (6/3/2023).
Dihadapan peserta yang merupakan Ketua ketua DPD Hidayatullah, Ketua Umum menyampaikan ihwal fungsi serta pentingnya keberadaan pemimpin dalam pengelolaan kepemimpinan yang efektif dan efesien dalam mencapai target atau tujuan yang telah dicanangkan.
“Itulah mengapa Hidayatullah Institute melakukan pelatihan kepemimpinan ini dengan tema pemimpin manhaji, visioner, dan progresif sebagai interpretasi dari tiga terminologi yang disebutkan dalam Al-Qur’an,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam perjalanannya Hidayatullah mencoba menapaktilasi kepemimpinan nubuwwah dengan 3 modal utama yang hendaknya ada dalam diri pemimpin. Hal ini sebagai terminologi penting yang menjadi kompetensi seorang pemimpin sebagaimana disebutkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran.
Nashirul lantas menyebutkan ketiga modal tersebut yaitu, Pertama, pemimpin adalah ulil aidi wal abshar. Kedua, pemimpin dengan modal qowiyyun amin, dan, Ketiga, pemimpin sebagai hafizhun alim.
Ia menjelaskan, ulil aidi wal abshar adalah memiliki keterampilan atau skil apa saja serta bervisi hidup dan memiliki pandangan jauh kedepan serta memiliki pikiran besar dan tekun beribadah. Spirit ini sebagaimana terkandung dalam Al Quran surah Sad ayat 45.
Pemimpin dengan modal qowiyyun amin adalah memiliki kekuatan (power) dan bisa dipercaya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an Surat al-Qashash ayat 26.
Kemudian, modal hafizhun alim seperti dimiliki pula Nabi Yusuf, yakni integritas, kepribadian yang kuat, amanah, jujur, dan akhlaknya mulia. Ia juga patut menjadi teladan bagi orang lain atau rakyat yang dipimpinnya. Spirit ini sebagaimana terkandung dalam Al Quran surat Yusuf ayat 55.
“Itulah mengapa pemimpin Hidayatullah bukan hanya orang yang memiliki kompetensi kepemimpinan dan keterampilan manajerial tetapi juga memiliki integritas yang kuat sebagai seorang pemimpin seperti amanah, jujur, dan bernyali,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Hidayatullah (HI), Institute Muzakkir Usman Asyari, mengatakan pelatihan kepemimpinan yang dirancang untuk para Ketua Dewan Pengurus Daerah ini memberi perhatian terhadap profesionalisme para pemimpin dalam mengelola organisasi.
Profesionalisme memimpin organisasi ditunjukkan dengan bagaimana para pemimpin memahami visi Hidayatullah, serta bagaimana menetapkan rencana induk pengembangan maupun rencana strategis, kemudian merencanakan sumber daya insani serta menetapkan model organisasi yang tepat untuk mengembangkan jejaring yang memberi manfaat di masa depan.
Selain itu, dia melanjutkan, kemampuan memahami fungsi dan model kepemimpinan Islam, merupakan modal utama bagi para ketua Dewan Pengurus Daerah untuk memiliki kemampuan berpikir strategis guna melahirkan inspirasi dan gagasan-gagasan besar.
Dia menerangkan, gagasan besar seorang pemimpin lembaga perlu diperkaya dengan khazanah tentang kepemimpinan profetik yang teraktualisasikan dalam nilai budaya Hidayatullah itu sendiri.
“Kemampuan membangun budaya organisasi berbasis profetik ini diharapkan dapat mendorong para pemimpin organisasi untuk meningkatkan mutu sumber daya insani dan pengkaderan,” tandasnya seraya berharap semoga kegiatan ini memberi kontribusi yang positif dalam pengembangan sumber daya insani organisasi Hidayatullah khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.*/Yacong B. Halike