MAROS (Hidayatullah.or.id) – Dakwah tidak bisa dilakukan serampangan apalagi setengah hati karena ini adalah pekerjaan mulia dan diselenggarakan pula oleh orang mulia. Karena itu bagi yang sudah terjun di medan dakwah, maka haruslah dia benar-benar memantapkan doa, fokus dan bekerja keras.
Demikianlah benang merah taushiah disampaikan pembina Hidayatullah Sulawesi Selatan Ust Ir H Abdul Majid dikala menjadi pemateri bersama Anggota Dewan Mudzakarah Ust Ir Ahkam Sumadiana dalam acara Lailatu Ijtima’ di Pesantren Tahfidzul Qur’an Yatim Duafa, Dusun Baku, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Sulawesi Selata, beberapa waktu lalu.
Ust Ir H Abdul Majid mengajak para generasi muda millenial hari ini untuk meneladani perjuangan dakwah para pendahulu seperti para Nabi-nabi, ulama, kyai dan juga dai dai senior Hidayatullah yang telah berkiprah untuk dakwah.
“Kesuksesan dakwah hari ini merupakan kerja keras dan doa-doa orang terdahulu. Beban dakwah dan pendidikan yang rumit dapat dijalani dengan mudah juga berkat doa mereka. Dan para jamaah beban rumit jadi mudah, sehingga prioritas utama seorang pejuang tidak pernah alpa berdoa,” kata Abdul Majid.
Mantan Ketua DPW Hidayatullah Sulsel ini menegaskan pentingnya meluruskan niat, mengamalkan kandungan Qur’an, dan menguatkan pondasi Tauhid dengan senantiasa mendalami Surah Al ‘Alaq.
Sementara Ust Ahkam yang juga merupakan perintis Hidayatullah di Soroako mengemukakan hal yang serupa yang menekankan pembinaan generasi dan pencerahan umat.
Ahkam mengatakan untuk melahirkan kader berkualitas perlu manajemen yang baik dan benar serta adanya regulasi yang terperinci. Lebih dari itu, dia menekankan pentingnya menginternalisasi muatan Sistematika Wahyu (SW) sebagai manhaj yang aplikatif yang sejatinya dibutuhkan oleh umat manusia sebagai obat kegersangan hati.
Acara ini diikuti oleh segenap pengurus dan karyawan amal usaha seperti amil Laznas BMH Gerai Maros dan lain-lain. Fatahillah SR selaku ketua Gerai BMH Maros mengemukakan, kegiatan Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) ini adalah program rutin dilaksanakan setiap bulan.
“Kegiatan ini merupakan strategi langit untuk menuntaskan persoalan keummatan , demi terwujudnya generasi Maros yang lebih baik, dan semoga dengan Ini pula dapat memperkuat Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH) baik amil BMH dan pengurus pesantren,” kata Fatahillah SR memungkasi. (ybh/hio)