HIDORID — Ketua PP Hidayatullah Asih Subagyo berharap para dai dan muballigh mulai mempelajari teknologi informasi (IT) khususnya internet untuk kemudian dimanfaatkan sebagai wahana dakwah dan pengembangan intelektual. Internet adalah saluran transmisi massa yang bertebaran berbagai macam konten literasi.
Sehingga demikian, dai dianggap harus sudah mulai merambah dakwah ke wilayah ini dengan aktif menyajikan konten dalam bentuk teks atau visual agar hasil pencarian di internet tak hanya dipenuhi literatur negatif yang dapat menyesatkan umat.
Selain itu, pengusaha dunia IT harus selalu melakukan inovasi dan memunculkan gagasan segar untuk bertumbuh menjadi pengusaha IT yang sukses. Jangan selalu berharap maraih impian dengan dengan cara cepat tapi harus bertindak tepat.
“Dunia IT bukan lagi bidang yang asing. Dinamika produk IT pun luar biasa gerakannya. Seperti tidak kenal waktu, perkembangan dan tantangan IT dalam konteks bisnis seolah bergerak lebih cepat dari gerakan jarum detik yang selalu berputar,” kata Ketua PP Hidayatullah Asih Subagyo saat mengisi seminar IT di Aula STIKMA IT Internasional, Kota Malang, ditulis hari ini, Selasa (03/12/2013).
CEO-founder PT Totalindo Rekayasa Telematika ini dalam paparannya pada seminar yang digelar oleh APTIKOM dan STT STIKMA Kota Malang itu, mengatakan bahwa perlu upaya optimalisasi dalam menghadapi tren dan tantangan IT saat ini, terutama dalam dunia bisnis.
“Di masa kini, bisnis berkembang sangat cepat, agresif, dan menuntut kecepatan, ketepatan, dan efisiensi yang tinggi. Di sini para pelaku bisnis mengalami tekanan yang amat besar dalam mengembangkan bisnisnya,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, dunia bisnis juga menghadapi tekanan untuk bisa berproduksi lebih banyak dengan sumber daya yang semakin sedikit.
Namun menariknya, respon bisnis pada tekanan ini, selalu melibatkan penggunaan Information Technology (IT), maupun Information Systems (IS). Dalam beberapa kasus, IT menjadi solusi satu-satunya dalam memecahkan masalah tersebut, jelasnya.
“Di sinilah IT harus bisa benar-benar dioptimalkan dan jika diatur dengan baik, niscaya akan memberikan dampak positif yang sangat besar bagi manusia,” imbuhnya.
Seperti di banyak kesempatan lainnya, Asih menyampaikan bahwa teknologi informasi memungkinkan setiap orang untuk memberikan manfaat kepada orang lain dengan menciptakan hal hal baru yang dibutuhkan manusia, tak terkecuali memanfaatkan IT sebagai wadah melalukan dakwah Islam.
“Internet misalnya, adalah saluran transmisi massa yang bertebaran berbagai macam sumber literasi. Dai harus sudah mulai merambah dakwah ke wilayah ini dengan aktif menyajikan konten dalam bentuk teks atau visual agar hasil pencarian di internet tak hanya dipenuhi literatur negatif,” terang pengusaha bidang IT ini.
Selain Asih, hadir juga pembicara lainnya yaitu James F. Tomasouw selalu Ketua Perhimpunan Klik Indonesia. James dalam seminar itu bilang, saat ini kebanyakan dari masyarakat Indonesia tidak maksimal dalam menggunakan kemampuannya untuk menciptakan suatu karya. Ini terbukti dengan banyaknya media sosial online milik luar negeri yang digunakan oleh masyarakat Indonesia.
“Kita hanya menjadi pemakai bukan pembuat. Padahal banyak peluang yang bisa digunakan jika mau berusaha untuk bangkit,” imbuh James.
Seminar sehari ini diikuti oleh perwakilan mahasiswa IT dari sejumlah perguruan tinggi di Jawa Timur seperti dari Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Kanjuruhan, Institut Teknologi Nasional, Universitas Ma Chung, STIMATA, STT Atlas Nusantara, STIKI dan STMIK ASIA. (ybh/hio)