BENGKALIS (Hidayatullah.or.id) — Ustadz Ali Imron, dai Hidayatullah di Riau, terus berdakwah di pedalaman Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Dalam sepekan, ia bisa melakukan perjalanan hingga berkali-kali dari Pekanbaru ke Pulau Rupat.
Ustadz Ali Imron mengatakan, Pulau Rupat merupakan daerah yang mayoritas penduduknya non-muslim. Namun, berkat dakwah yamg didukung umat, banyak masyarakat di Pulau Rupat yang tertarik untuk menjadi mualaf.
“Alhamdulillah, kini jumlah mualaf terus bertambah di Pulau Rupat,” kata Ustadz Ali Imron seperti dalam keterangannya kepada media ini, Kamis, 28 Shafar 1445 (14/9/2023).
Salah satu mualaf yang dibina oleh Ustadz Ali Imron adalah Sucilawati santriwati SMA yang kini mondok di Pesantren Hidayatullah Pekanbaru.
Sucilawati sebelumnya beragama Budha, namun kini telah menjadi seorang Muslimah.
“Saya sangat bersyukur bisa bertemu dengan Islam. Saya semakin banyak mengetahui hal tentang Islam,” kata Sucilawati.
Ustadz Ali Imron mengatakan, ia dan timnya terus berupaya untuk membina para mualaf di Pulau Rupat. Ia berharap, para mualaf di Pulau Rupat bisa menjadi Muslim yang taat dan berilmu.
Bantuan dari Donatur Laznas BMH
Selain membina para mualaf, Ustadz Ali Imron juga menyalurkan bantuan dari donatur Laznas BMH. Bantuan tersebut berupa jilbab, buku iqro, dan perlengkapan ibadah lainnya.
“Bantuan dari donatur Laznas BMH sangat bermanfaat bagi para mualaf di Pulau Rupat,” kata Ustadz Ali Imron.
Ustadz Ali Imron mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam dakwah di Pulau Rupat. Ia mengatakan, dakwah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim.
“Mari kita bersama-sama berdakwah di Pulau Rupat untuk mengajak masyarakat mengenal Islam,” kata Ustadz Ali Imron.
Pembinaan Mualaf di Hutan Ayu
Ustadz Ali Imron juga menegaskan bahwa di lokasi Hutan Ayu, salah satu titik dakwahnya, belum ada umat Islam. Penduduknya terdiri dari suku asli Pulau Rupat, yaitu suku Akit, serta suku Tionghoa yang beragama Buddha, Hindu, dan Kristen.
“Namun, Alhamdulillah, setelah kami bersama rekan-rekan datang ke lokasi tersebut, banyak yang tertarik untuk menjadi mualaf,” tuturnya.
Sekarang mereka aktif belajar membaca huruf Hijaiyah. “Kini mereka membutuhkan buku iqro untuk belajar mengaji, terutama anak-anak mualaf,” imbuhnya.
Tempat pembinaan para mualaf itu berlangsung di Pulau Rupat terletak di Kampung Titi Akar, Desa Sukadamai, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.*/Herim