BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) — Departemen Pembinaan Anggota Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah menggelar acara Dauroh Manajemen Masjid yang diselenggarakan selama tiga hari di Kampus Induk Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kaltim, beberapa waktu lalu.
Ketua Departemen Pembinaan Anggota DPP Hidayatullah, Drs Muhammad Nur Fuad, MA, mengatakan Dauroh Manajemen Masjid yang diikuti oleh ketua-ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Kampus Induk dan Kampus Utama Hidayatullah dalam rangka untuk mengefektifkan peran strategis masjid dalam pembinaan kepada umat Islam khususnya anggota, kader dan para santri yang belajar di kampus-kampus Hidayatullah.
“Masjid kampus Hidayatullah punya peranan strategis dalam pembinaan kepada umat Islam khususnya anggota, kader Hidayatullah dan para santri yang belajar di kampus-kampus Hidayatullah di seluruh Indonesia. Dauroh panduan manajemen masjid diharapkan menguatkan hal tersebut,” kata Nur Fuad.
Nur Fuad mengatakan, masjid-masjid kampus Hidayatullah seluruh Indonesia sejauh ini menurutnya belum seutuhnya punya panduan manajemen masjid yang tertulis dalam bentuk buku panduan.
Seiring dengan itu, lanjut Fuad, fungsi dan peran masjid kampus Hidayatullah sangat strategis sebagai tempat ibadah dan tempat pembinaan anggota, kader dan para santri yang tinggal dalam kampus.
“Diantara pembinaan dimaksud adalah halaqah diniyyah bakda subuh dengan materi MBA, taklim diniyyah lima kitab bakda maghrib, pembacaan hadits Arbain Nawawi bakda shalat duhur, shalat berjamaah empat waktu dan shalat lail berjamaah,” ujar Fuad.
Menurut Fuad, seyogyanya masjid memiliki sistem pengelolaan yang lebih terstruktur, sistematis dan profesional. Sehingga keberadaan DKM sangat pemting meningkatkan fungsi masjid.
Apalagi, lanjutnya, tidak sedikit masjid yang belum memiliki pengurus DKM secara definitif, jikapun ada tetapi rangkap tugas sehingga tidak maksimal. Dalam pada itu, mereka juga belum memahami secara komprehensif tentang peran-peran DKM dalam memakmurkan masjid dan strategi melaksanakan peran tersebut.
“Masalah lainnya, misalnya, pendanaan operasional masjid juga seringkali tidak memadai dibanding dengan beban tugas dan fungsi masjid dalam pembinaan anggota, kader Hidayatullah, para santri kampus dan umat Islamsecara lebih luas,” imbuhnya.
Mengelola potensi masjid
Dikatakan Fuad, sudah seharusnya setiap masjid dikelola dengan lebih baik. Apalagi mengingat potensi jamaah masjid yang sangat besar belum diberdayakan secara maksimal.
Dauroh Manajemen Masjid ini bertujuan diantaranya untuk menguatakan Program Mainstream Hidayatullah, melaksanakan Program Departemen Pembinaan Anggota 2019, memberikan wawasan komprehensif tentang pentingnya dukungan pengurus yayasan terhadap DKM dalam melaksanakan peran strategis masjid dalam pembinaan jamaah, anggota dan kader Hidayatullah.
“Juga dalam rangka memberikan wawasan dan keterampilan kepada pengurus DKM kampus Induk, kampus Utama dan Madya Hidayatullah tentang tugas-tugas DKM sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut secara maksimal,” katanya.
Adapun target dari kegiatan Dauroh Manajemen Masjid, diharapkan para peserta pengurus DKM Kampus Induk, utama dan madya Hidayatullah memahami dan memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugas DKM dengan benar dan terukur sesuai panduan manajemen masjid Hidayatullah mulai dari merumuskan program kerja DKM, melaksanakan dan mengevaluasinya.
Serta, sebarengan dengan itu, masjid-masjid kampus Hidayatullah menjadi pusat pembinaan kepada jamaah, santri, anggota dan kader Hidayatullah yang memiliki ciri-ciri: bersih, indah, rapi, ruhiyah,
sakral, berjamaah, aman dan ilmiah.
Dauroh Manajemen Masjid menghadirkan narasumner Ketua Umum DPP Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq, Ketua Bidang Tarbiyah DPP Hidayatullah Muhammad Taysrif Amin, Ketua Departemen Pembinaan Anggota Muhammad Nur Fuad dan dua anggota tim perumus Panduan Manajemen Masjid.
Selain menerima materi seputar sejarah masjid, fungsi masjid, peserta juga mengikuti kegiatan praktek penyusunan program DKM, pelaksanaan dan evaluasinya, panduan manajemen masjid, praktek penyusunan struktur DKM dan job diskripsinya sesuai kondisi kampus masing-masing, administrasi DKM dan instrument-instrumen yang dibutuhkan serta praktek mengerjakan administrasi DKM.
Acara Dauroh Manajemen Masjid diikuti oleh ketua DKM Kampus Induk dan Utama Hidayatullah yaitu Balikpapan, Kampus Utama Hidayatullah Surabaya, Kampus Utama Hidayatullah Depok, Kampus Utama Hidayatullah Timika, Kampus Utama Hidayatullah Batam, Kampus Utama Hidayatullah Medan, Kampus Utama Hidayatullah Samarinda dan Kampus Utama Hidayatullah Makassar.
Juga diikuti oleh DKM Kampus Madya Hidayatullah se Kalimantan yaitu Palangkaraya, Bontang, Berau, Grogot, Nunukan, Bulungan, Tarakan, Pontianak, Banjarmasin, Penajam dan Kampus Madya Hidayatullah Karang Bugis.
Lalu, peserta juga dari perwakilan DKM Kampus Madya Hidayatullah se-Sulawesi, yaitu: Kampus Hidayatullah Parepare, Kampus Hidayatullah Bone, Kampus Hidayatullah Palopo, Kampus Hidayatullah Masamba, Kampus Hidayatullah Soroako, Kampus Hidayatullah Kendari, Kampus Hidayatullah Kolaka, Kampus Hidayatullah Baubau, Kampus Hidayatullah Mamuju, Kampus Hidayatullah Palu, Kampus Hidayatullah Toli-Toli, Kampus Hidayatullah Gorontalo, Kampus Hidayatullah Marissa, Kampus Hidayatullah Tomohon dan Kampus Hidayatullah Bitung.