HIDORID — Merupakan fitrah kehidupan bahwa manusia tidak bisa survive tanpa dukungan dan interaksi dengan manusia lainnya. Sebab itu, setiap individu, apalagi bagi seorang Muslim dan juru dakwah (dai), hubungan yang baik dengan manusia (Hablumminannas) harus selalu dijaga selain hubungan yang intens kepada Sang Pencipta (Hablumminallah).
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Hidayatullah Sulawesi Selatan (Sulsel) Dr. Ir. H. Abdul Madjid, SH, MH, saat menutup acara Dauroh Marhala āUla di Kampus Pesantren Hidayatullah Bone, Sulsel, beberapa waktu lalu, ditulis media ini, Rabu (04/12/2013).
“Menjadi juru dakwah berarti ada hubungan langsung dengan manusia, ada komunikasi, dan interaksi sosial. Maka seorang dai juga harus selalu dekat kepada Allah Ta’ala agar apa yang disampaikan berbobot dan menggerakkan,” kata Abdul Madjid.
Dalam pengarahannya, beliau menaruh harapan besar bagi para peserta untuk menjadi juru dakwah di daerah masing-masing. Salah satu pendiri awal Hidayatullah Sulsel ini juga meminta para dai tersebut terus berupaya mendekatkan diri kepada Allah di setiap waktu di mana pun berada.
Mendekarkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan amalan-amalan shalihan adalah sebagai upaya untuk mengundang pertolongan dalam mengembang amanah di tempat tugas masing-masing.
“Hidayatullah tanpa ruh dan spirit spiritual tak ada lagi artinya. Karena spirit ibadahlah yang menjadikan gerak dakwah ini senantiasa indah dijalani,” pesan Ustadz Abdul Madjid.
Selain dari rombongan PW, acara dauroh dai dan muballig se- Kabupaten Bone ini juga menghadirkan dai lintas nusantara sekaligus trainer kondang seperti Ustadz Bachtiar Aras, Ustadz Imran El-Jufri, serta Ustadz Shaleh Utsman dari Pondok Pesantren Hidayatullah Pusat, Gunung Tembak, Balikpapan, sebagai pemateri.
Marhalah ‘Ula ini digelar oleh Departemen Pengkaderan Pimpinan Wilayah (PW) Hidayatullah Sulsel. Acara ini digelar di Kompleks Pesantren Hidayatullah Panyula, Kabupaten Bone.
Panita acara, Irfan Yahya, mengatakan salah satu tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada kader tentang Khittah Hidayatullah serta untuk menumbuhkan komitmen untuk menegakkan dan mendakwahkan ajaran Islam dalam rangka memberdayakan umat dan membangun karakter mulia bangsa.
Puluhan dai/muballig utusan beberapa Pimpinan Daerah (PD) Hidayatullah seperti Pare-Pare, Pinrang, Sidrap, Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai, dan Bulukumba mengikuti pelatihan ini. (yyt/ybh/hio)