BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) – Deklarasi Ummul Quro yang diluncurkan pada helatan Penutupan Silaturahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah lalu, disebut punya kekuatan yang bisa membentengi umat Islam sekaligus solusi bagi persoalan yang sedang membelit anak bangsa.
Hal itu dikatakan Pimpinan Umum Hidayatullah, KH Abdurrahman Muhammad, dalam satu kesempatan taushiyah di hadapan jamaah Masjid Agung Ar-Riyadh, Balikpapan, usai menunaikan shalat Isya berjamaah, baru baru ini.
Menurutnya, tantangan hidup di zaman global dan beratnya pertarungan budaya serta pemikiran membuat umat Islam, khususnya di negeri ini, harus punya bekal iman yang kuat.
Hal itu, terang Abdurrahman, hanya bisa diimbangi dengan kekuatan spritual dan pembinaan ruhiyah yang intens di samping peningkatan skill dan potensi lainnya.
“Tantangan dakwah semakin berat ke depan. Tidak cukup dengan bekal biasa-biasa saja,” ucap ustadz yang tergolong santri senior di awal perintisan Hidayatullah.
Olehnya, Deklarasi Ummul Quro yang juga disebut Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH) dianggap sejalan dengan kebutuhan riil bangsa Indonesia sekarang.
“Gerakan ini harus dikuatkan selalu hingga menjadi kesadaran berjamaah dan membentuk sistem sosial di setiap keluarga, masyarakat, dan bangsa,” lanjutnya.
Diketahui, Deklarasi Ummul Quro adalah seruan peningkatan kualitas iman yang mencakup menegakkan shalat wajib berjamaah di masjid, menjaga shalat malam, dan shalat sunnat rawatib lainnya, rutin membaca al-Qur’an satu juz perhari, dzikir dan wirid pagi sore, serta membiasakan infak setiap hari.
.”Ini rumus al-Qur’an. Kalau kita kembali kepada ajaran al-Qur’an, niscaya persoalan apapun akan mendapat solusi dan diridhai Allah. Kita tidak mampu mengandalkan kecerdasan nalar dan teknologi saja, kecuali juga bermohon bimbingan dan hidayah-Nya,” pungkas Abdurrahman tegas.*/Masykur Abu Jaulah