BONTANG (Hidayatullah.or.id) – Komisi III DPRD melakukan peninjauan melihat progres pembangunan asrama Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah Kota Bontang, Kalimantan Timur, Senin (13/8/2018).
Diketahui, tiga tahun lalu bangunan asrama untuk ratusan santri ini ludes dilahap si jago merah.
Pembangunan rumah susun (Rusun) itu dilakukan oleh Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Kalimantan Timur bersama Pemerintah Kota Bontang dengan anggaran 2018.
Pembangunan Rusun dikerjakan oleh kontraktor PT. Prima Kaltim Mandiri. Dengan durasi selama 210 hari dengan nilai kontrak Rp 6.625.570.000.
“Ini adalah perjuangan Pemkot Bontang dalam pengadaan sarana di pondok pesantren ini,” kata Ketua Komisi III Rustam HS yang memimpin jalannya kunjungan lapangan.
Dikatakannya, tujuan kunjungan kali ini dalam rangka pengawasan terhadap segala pembangunan infrastruktur yang ada di Bontang. Meskipun pembangunan tidak memakai dana APBD Kota Bontang.
Sementara, Sekretaris Komisi III Agus Suhadi mengingatkan kontraktor agar memakai alat keselematan kerja seperti helm, sepatu, dan Protecta Full-Body Harness. Pasalnya seluruh karyawan tidak menggunakan ketiga item tersebut.
“Saya tekankan kepada kontraktor untuk memperhatikan alat keselamatan kerja. Kami disuruh pakai tetapi yang bekerja saya perhatikan tidak menggunakannya,” kata Agus Suhadi.
Anggota Komisi III Rusli pun berharap agar memakai kabel berukuran 2,5 milimeter untuk instalasi listrik. Tujuannya agar terhindar dari korsleting listrik yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. “Saya mau lihat ukurannya berapa,” ucap Rusli.
Dwi selaku Site Manager PT. Prima Kaltim Mandiri mengatakan, pembangunan ini akan selesai pada pertengahan Oktober. Meskipun jika mengacu kontrak berakhir pada 7 November.
“Saat ini progres pembangunan sudah mencapai 43 persen. Saya optimistis dapat selesai di bulan Oktober nanti,” kata Dwi.
Berkenaan dengan alat keselamatan kerja, pihak kontraktor telah meminta kepada subkon yang mengerjakan bangunan ini agar menyiapkan fasilitas tersebut. Akan tetapi hasil dari kunjungan ini akan dijadikan bahan evaluasi. Sementara untuk jenis kabel yang digunakan untuk kabel induk berukuran 3 milimeter.
Nantinya bangunan rusun ini terdiri dari tiga lantai. Dua lantai berupa kamar, sementara lantai atas berfungsi sebagai tempat jemuran.
Tiap lantainya berisi 10 kamar yang mampu menampung maksimal 8 orang per kamarnya. Sementara untuk kamar mandi, tiap lantainya terdiri 8 unit. Rinciannya empat di sayap kanan dan empat di sayap kiri bangunan. (btp/hio)