BINTAN (Hidayatullah.or.id) — Ramadhan 1443 H kali ini dimaksimalkan oleh DPW Hidayatullah Kepri bersama BMH dan Pemuda Hidayatullah (Pemhida) untuk melakukan safari Ramadhan di kawasan Kepulauan Riau. Di hari ke-lima Ramadhan, Kamis, (7/4/2022), tim sinergi melaksanakan serangkaian kegiatan dakwah dan sosial di kabupaten Bintan.
Ketua DPW Hidayatullah Kepri, Ust Darmansyah menjelaskan bahwa safari Ramadhan kali ini dimaksimalkan membangun soliditas di intenal Hidayatullah dan penguatan tarbiyah untuk kalangan eksternal melalui safari dakwah ke masjid-masjid.
Di awali penyerahan bantuan bahan pokok berupa beras, telur dan minyak goreng kepada pengelola Pondok Tahfidz Al Qur’an Hidayatullah di Toapaya kemudian dilanjutkan buka bersama dengan para pengurus serta santri penghafal Al Qur’an.
Di sela ramah tamah usai shalat magrib, Kepala Perwakilan BMH Kepri, Abdul Aziz mengungkapkan bahwa substansi dari kunjungan kali ini adalah upaya membangun sinergitas untuk menguatkan kebersamaan dan keharmonisan di kalangan kader.
“Dengan ukhuwah yang kuat maka organisasi akan produktif,” tegasnya.
Pada kesempatan kali ini, DPW bersama Pemhida melakukan safari dakwah ke beberapa masjid di Bintan dan Tanjung Pinang yang difasiltasi oleh BMH Kepri, di antaranya, Ust Muhammad Hasan di masjid Jami’ Al Hidayah, Bintan, Ust Darmansyah di masjid Nurul Hikmah, Bintan, Ust Humeydi di masjid Al Amal, Bintan, Ust Rahmat Ilahi Hadis di masjid Al Mujahadah, Bintan dan Ust Rizky Fauzan Simbolon di masjid Al Muhajirin di Tanjung Pinang.
Ustadz Humeydi sebagai tuan rumah sangat berbahagia dengan silaturrahim pada safari Ramadhan kali ini, karena menurutnya para kader perlu terus memantapkan diri baik dari sisi pemikiran maupun aplikasi dan sebagaimana pernah disampaikan Ust Abdullah Said Rahimahullah bahwa Ramadhan adalah momentum penguatan spirit untuk mengembalikan semangat yang mulai kendur.
“Para kader di daerah sangat membutuhkan support seperti silaturrahim dari DPW dan BMH serta Pemhida sebagai penyemangat,” kata Humeydi.
Sebab, Humeydi menambahkan, kader kerap kali menghadapi dinamika yang tak terduga dan harus selalu siap merespon persoalan yang terjadi di tengah-tengah ummat.
Sebagaimana kejadian di tengah tamah tamah malam itu, tiba-tiba dua orang jamaah datang ke kediaman ustadz Humeydi meminta tolong untuk menangani anaknya yang tiba-tiba mengalami stres; tidak mau makan dan tidur serta berperilaku aneh. Ustadz Humeydi pun merespon akan segera menangani selepas tarawih dan ceramah.*/Mujahid M. Salbu