BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) — Peradaban Islam tidak akan bangkit jika umat Islam masih jauh dari agama. Sedang agama itu hanya bisa dipelajari dengan baik jika orang itu memahami Bahasa Arab.
Hal itu dikatakan oleh Syekh Abu Aiman, pakar pengajaran bahasa Arab di hadapan ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/2/2020)
Menurut dosen senior STIBA Ar-Raayah, Sukabumi Jawa Barat tersebut, hari ini disyukuri dengan ramainya geliat Bahasa Arab diajarkan di madrasah hingga sekolah-sekolah umum di Indonesia. Namun, kualitas pengajaran tersebut perlu ditingkatkan lagi untuk mendapatkan hasil maksimal.
“Salah satu tantangannya, karena bahasa Arab kadang diajarkan dan masih bercampur dengan bahasa Indonesia atau bahasa daerah,” ucap Abu Aiman sambil mencontohkan beberapa kalimat yang sering digunakan.
Demikian itu, lanjutnya, hanya menjadikan orang itu sebagai guru bahasa Arab di tempatnya mengajar. Tidak akan berpengaruh kepada kebangkitan agama Islam. Sebab Al-Qur’an dipahami dengan bahasa Arab yang fushah.
Dalam kegiatan bertajuk “Daurah Peningkatan Pengajaran Bahasa Arab” tersebut, Abu Aiman juga menegaskan soal pentingnya lingkungan bahasa Arab di semua kalangan tanpa kecuali.
Hal ini diingatkan kembali, karena menurutnya sering salah dipahami. Seolah hanya mahasiswa atau santri saja yang wajib berbahasa Arab. Sedang guru atau dosennya bebas berbahasa lainnya.
“Katakan, antum berarti tidak mencintai saya, kalau ada yang masih mengajak ngobrol selain dengan berbahasa Arab,” ujar peraih Doktor Pendidikan Islam di Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.
Diketahui, saat ini STIS Hidayatullah Balikpapan memiliki program khusus, Pendidikan Ulama Zuama (PUZ). Selain target hafalan al-Qur’an, salah satu keunggulan program ini adalah komunikasi bahasa Arab secara aktif 24 jam sehari.
“Ini langkah awal untuk menyemarakkan syiar bahasa Arab di Gunung Tembak. Semoga ke depan, ada kerjasama yang lebih erat antara STIS-PUZ dan perguruan tinggi lainnya, khususnya yang mengajarkan bahasa Arab secara langsung,” tutup Dinul Haq, penanggung jawab PUZ.*/ MS Daeng Situju