Hidayatullah.or.id — Pengurus Wilayah (PW) Hidayatullah Provinsi Bali baru saja menuntaskan agenda Musyawarah Kerja Wilayah (Muswil) yang dalam salah satu rekomendasinya berkomitmen untuk mensukseskan agenda Musyawarah Nasional Hidayatullah 2015 yang rencananya akan digelar di Balikpapan, November mendatang.
Ketua PW Hidayatullah Bali, Fery Indarto, dalam kesempatan Muswil tersebut, mengatakan bahwa sukses organisasi atau gerakan dakwah salah satu indikatornya adalah ketika ia mampu memahami kebutuhan dan merancang program untuk menjawab kebutuhan klien (masyarakat) tersebut dengan ditopamg etos kerja Ilahiyah.
Di waktu yang sama, rancangan program yanga ada tersebut diejawantah dengan penuh bertanggung jawab terhadap amanah, terukur, dan terencana dengan baik yang dengan demikian akan menghasilkan lonjakan-lonjakan keberhasilan.
Karenanya, lanjut Fery, energi positif bernama etos kerja Ilahiyah ini harus selalu menjadi arus utama setiap diri para kader Hidayatullah khususnya di wilayah kerjanya. Spirit yang terjaga akan terus tumbuh yang pada akhirnya menjadi kebiasaan bawah sadar untuk terus berbuat yang terbaik.
“Imbasnya adalah bentangan kesuksesan, keberhasilan, dan juga kebahagiaan yang akan digulirkan oleh generasi berikutnya,” kata Fery.
Dalam kesempatan Musyawarah Kerja Wilayah ini hadir beberapa tokoh yang datang untuk membuka dan mengawal raker kali ini yakni dari Dewan Syura Hidayatullah H. Abdul Rahman, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) H. Abdullah Ihsan, dan Pengurus Pimpinan Pusat (PP) Hidayatullah Dr. Abdullah.
Lebih lanjut dalam sambutan pembukaan, Ketua PW Hidayatullah Bali Fery Indarto melaporkan perkembangan Hidayatullah Bali secara umum dengan progres yang cukup baik. Hal ini ditandai dengan beragam kemajuan ditiap-tiap daerah.
Namun, masih menurut beliau, sampai saat ini, masih ada 3 kabupaten yang belum bisa diisi oleh cabang Hidayatullah. Hal ini menjadi target bersama untuk dilengkapi dalam tahun ini, minimal sebelum gelaran Munas di Balikpapan awal bulan November mendatang.
Sementara itu, Kedep Litbang PP Hidayatullah Dr Abdullah dalam sambutannya mengatakan Rakerwil ini adalah momentum evaluasi seluruh program kerja yang telah dicanangkan tahun sebelumnya. Rakerwil tahun ini, kata Abdullah, merupakan rakerwil istimewa.
Istimewa, kata Abdullah, karena, pertama, rakerwil ini merupakan rakerwil terakhir dari kepengurusan tahun 2010-2015. Kedua, pada tahun ini pula akan digelar hajatan besar ormas Hidayatullah berupa Musyawarah Nasional (Munas) yang merupakan momen pergantian kepemimpinan nasional ditubuh ormas Hidayatullah. Dan ketiga, kata beliau, adalah rakerwil ini membahas isu-isu nasional yang menyeruak disekitar kita.
Di kesempatan yang sama, anggota Dewan Syura Hidayatullah, H. Abdul Rahman, SE, memberikan tausiah dan mensosialisasikan keputusan Dewan Syuro terkait tiga hal yakni Keputusan tentang peran serta posisi Hidayatullah dalam kehidupan berbangsa dan bernegar, masalah khilafah, dan demokrasi.
Dalam tausyiahnya beliau memotivasi kepada setiap kader Hidayatullah hendaknya untuk terus memaksimalkan peran-peran strategis di bidang dakwah pencerahan dan layanan sosial keummatan seperti panti asuhan untuk dhuafa, yatim, dan terlantar serta layanan pendidikan Islam yang berkualitas dengan ouput yang berdedikasi tingii untuk mengurus Islam ini.
“Sikap kita sebagai pejuang syariat yakni harus selalu sama antara ucapan dan perbuatan, karena Istiqomah itu memang berat. Namun, dengan panduan dalam Al-Qur’an dan sunnah sudah jelas, bahwa seharusnya kita tidak akan ragu lagi untuk melangkah.
Bapak murah senyum yang karib disapa Ustadz oleh para santri ini menegaskan bahwa sejatinya seorang muslim yang tercerahkan tidak akan menjadi pengikut pandangan yang tidak shahih apalagi yang telah jelas menyimpang dari Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Olehnya itu, beliau berpesan ada 3 sikap yang harus kita tumbuhkan dalam hidup ini yaitu mengarahkan segala kecintaan kita yang tertinggi kepada Allah semata yakni tidak ada yang lebih dicintai dari pada dzat Allah SWT. Kedua, selalu menghadirkan rasa takut hanya kepada Allah Ta’ala, dan yang terakhir adalah menjadikan tempat mengharap hanya kepada Allah Ta’ala.
Rakerwil ini diikuti sebanyak 5 Pengurus daerah kabupaten dan 1 pengurus daerah kota, minus Pengurus daerah Negara karena berhalangan hadir. Dari pantauan langsung Rakerwil istimewa ini berjalan sukses dengan menghasilkan 15 butir kesepakatan yang akan ditindak lanjuti dalam rakerda-rakerda di cabang pd masing-masing. (Yusran Yauma – yusran@hidayatullah.id)