PASANGKAYU (Hidayatullah.or.id) – Di tengah lebat dan hijaunya perkebunan kelapa wasit di wilayah Baras kabupaten Pasangkayu, Pesantren Hidayatullah tetap berkomitmen komitmen dengan pendidikan berbasis Tauhid yang menjadi ciri khasnya.
Daeng Rapi yang karyawan di perusahaan kelapa sawit itu tidak bisa berkata banyak untuk mengungkapkan rasa bahagianya punya anak bisa mondok di Pesantren Hidayatullah Baras.
“Senang sekali saya,” katanya semringah.
Daeng Rapi kerap merasa terharu, anaknya yang kini duduk di bangku kelas 1 SD Islam Terpadu Lukmanul Hakim Hidayatullah Baras justru yang sering mengingatkan dirinya untuk berjamaah di masjid dekat rumahnya jika memasuki waktu shalat.
Sebagai orang awam yang belum mendalami ajaran agama, Daeng Rapi kini merasa lebih tercerahkan dengan kehadiran dakwah Hidayatullah di Baras khususnya lembaga pendidikannya dimana anaknya bersekolah.
Senada dengan itu, mewakili wali murid yang hadir dalam pelepasan siswa siswi TK dan SDIT Lukmanul Hakim, seorang tokoh masyarakat bernama Hj. Hasna pun mengemukakan hal serupa.
Hasna menyarakan kepada masyarakat dan karyawan untuk menyekolahkan anak anaknya dimasukkan di Pesantren Hidayatullah Baras agar medapatkan pengasuhan dan pendidikan karakter yang memadai.
“Bagi kita tidak asing lagi dakwahnya Hidayatullah yang sejak awal tahun 90-an sehingga manfaatnya pun luar biasa,” kata Hasna seraya mengakui dirinya yang banyak mengalami perubahan dalam berhijab.
“Makanya sekolahkan anak‘ta di Hidayatullah sini,” lanjutnya lagi.
Pada momen ketika 22 wisudawan TK dan 15 wisudawan SDIT Lukmanul Hakim Baras berhasil menyelesaikan proses pendidikan di sekolahnya dan unjuk kebolehan dari hasil pendidikannya, mulai hafalan Qur’an, adzan, doa keseharian dan beberapa tampilan lainnya.
Masyarakat semakin yakin dengan proses pendidikan yang berbasis tauhid, sehingga dalam waktu sebulan saja dibuka pendaftaran SD dan TK langsung menutup dan kini sudah fokus dengan persiapan orientasi siswa dan orangtuanya.
“Kami hanya menjalankan sistem yang sudah baku saja,” ungkap Gunawan, S.Pd.I selaku kepala SDIT Lukmanul Hakim Hidayatullah Baras yang memeparkan bagaimana mudahnya mengelola pendidikan jika dikerjakan secara berjamaah.
Apalagi konsep pendidikan Hidayatullah sudah baku dan seperti barang yang sudah siap dimakan sehingga menurutnya, diperlukan solidaritas tinggi dalam menjalankannya.
Hanya saja, menurutnya, dengan sistem sama antara sekolah milik Hidayatullah di kota besar akan berbeda aplikasinya dengan sekolah yang ada di daerah seperti Baras ini. Namun ketika pihaknya bisa menerapkan pendidikan berbasis tauhid dengan sarana seadanya di sekolah itulah keberhasilannya.*/Muhammad Basori