HIDORID — Meski pembekalan kepada kader Hidayatullah telah rutin dilaksanakan melalui program pelatihan kaderisasi berenjang (marhalah), namun ha itu dinilai tidak cukup. Untuk itu, Pimpinan Pusat (PP) Hidayatullah akan menerbitkan buku panduan praktis hidup keseharian untuk jamaah dan kader khususnya untuk kalangan profesional.
Hal tersebut disampaikan Sekjen PP Hidayatullah Ir Abu ‘Ala Abdullah, terkait dengan perkembangan organisasi baik dari aspek kuantitas serta menilik kompleksitas amanah diemban warga Hidayatullah yang mendesak diadakannya tuntunan keseharian ukuran saku sebagai panduan aktifitas sehari-hari.
“Buku panduan praktis hidup berkampus menjadi gagasan agar bisa dibawa kader ke mana mana. Isinya mengenai bagaimana sih seharusnya kultur jamaah Hidayatullah,” kata Abu ‘Ala Abdullah kepada media ini disela-sela acara Rapat Pleno PP dan Dewan Syuro Hidayatullah di Kota Depok, Jawa Barat, Jum’at (22/11/2013).
Abu menjelaskan, meskipun konsepnya buku panduan praktis, namun buku ini akan ditulis dengan tidak menghilangkan kandungan ideologis dan filosofisnya.
Buku panduan ini dianggap penting sebab tidak selalu iman itu di atas. Iman bersifat fluktuatif. Sehingga Abu berharap buku panduan yang juga berisi kumpulan amalan harian ini menjadi bekal setiap kader di mana pun berada.
Abu menerangkan, sebagai organisasi terbuka, Hidayatullah bukan lagi semata pondok pesantren, lembaga penyantunan sosial, dakwah, dan layanan pendidikan publik. Namun Hidayatullah telah menjelma sebagai swaka generasi umat serta terbuka bagi mereka yang mengidamkan budaya hidup berdasarkan tuntunan agama Islam.
“Warga Hidayatullah berbeda-beda latar belakang, ada dai, ada guru, ada tukang bangunan, pengusaha, karyawan, dan juga profesional, yang kesemuanya bermuara pada satu tujuan yaitu bersama-sama membangun peradaban Islam,” tandas Abu. (ybh/hio)