BATAM (Hidayatullah.or.id) – Yayasan Pondok Pasantren Hidayatullah Batam kembali meluncurkan lembaga pendidikan terbaru. Adalah Institut Agama Islam Abdullah Said (IAIAS) Batam yang rencananya akan mulai tahun ajaran baru di tahun 2018 ini.
Institut yang didirikan sesuai dengan keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Nomor 5461 Tahun 2017 itu bertempat di Yayasan Hidayatullah, Tanjunguncang dan diresmikan pada Ahad (14/1/2018) pagi.
Peresmian disaksikan langsung oleh Pimpinan Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad, Wakil Ketua Kopertis Wilayah Riau-Kepri dr Saifuddin, Bupati Anambas Abdul Haris, Wakil Sekjen DPP Hidayatullah Sofjan Sumlang, perwakilan Pemko Batam dan Provinsi Kepri di Gedung Asia Hidayatullah Tanjunguncang.
Dengan adanya IAI Abdullah Said itu, lembaga pendidikan di Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Batam sudah cukup lengkap mulai dari Paud, TK, SD, SMP, SMA, SMK hingga Institut.
Bahkan sebelumnya yayasan yang sama juga sudah mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Hidayatullah. STIT itu sudah sudah berjalan setahun belakangan ini.
“Untuk IAI Abdullah Said ini baru akan dibuka tahun ini. Pertengahan tahun nanti sudah bisa diterima Mahasiswa baru,” ujar Ketua Yayasan Hidayatullah Batam yang juga Pendiri IAI Abdullah Said, Ustadz Jamaluddin Nur.
Untuk tahun pertama IAI Abdullah Said Batam akan membuka tiga fakultas yakni; Syariah, Ekonomi Islam dan Tarbiyah.
Masing-masing fakultas mengusung dua program studi. Fakultas Syariah ada program studi Ahwal Syakhsiyyah dan program studi Jinayah Siyasah.
Fakultas Ekonomi Islam ada program studi Akutansi Syariah dan Manajemen Bisnis Syariah. Fakultas Tarbiyah ada program studi Bimbingan Konseling Islam dan pendidikan bahasa Arab.
“Segala persiapan sudah matang. Mulai dari rektor, Dosen, gedung serta perlengkan kampus sudah ada. Tinggal tunggu waktu pendaftaran nanti,” tutur Jamaluddin yang juga Kedephal DPP Hidayatullah ini.
Sebagai langkah awal dan untuk memenuhi persyaratan sebuah Institut kata Jamaluddin, pihaknya target akan menerima 40 mahasiswa untuk masing-masing program studi.
“Insyallah, kami optimis target itu tercapai. Karena selain berharap dari (masyarakat) umum kami juga punya kader dari masing-masing kota atau kabupaten. Termsuk dari Anambas yang mana hari ini Pak Bupati Anambas sudah MoU dengan kami untuk mengirim mahasiswa dari Anambas ke sini,” urainya.
Rektor IAIAS DR Dudung A. Abdullah, M.Pd.I menambahkan, pendirian IAIAS tersebut sudah sesuai prosedur yang ada sehingga diakui negara sebagai lembaga pendidikan lanjutan.
Untuk itu dia berharap agara keberadaan IAI itu didukung sepenuhnya warga Batam dan sekitarnya untuk mendidikan generasi penerus bangsa dengan akhlak yang mulai.
“Tujuan kami adalah menghasilkan cendekiawan muslim yang memiliki kecerdasan spritual yang tinggi,” ujar Dudung.
Saifuddin dalam arahannya menyambut baik kehadiran IAIAS itu. Dia berharap agar lembaga pendidikan itu tidak melenceng dari tujuan pendiriannya.
“Karena kami akan terus awasi kedepannya. Segala prosedur dan aturan yang ada harus dipatuhi,” ujarnya.
Sebagai lembaga pendidikan baru, tantangan yang akan dihadapi oleh pihak yayasan sangat berat. Salah satunya adalah untuk mencapai target jumlah mahasiswa untuk masing-masing program studi yang ada.
“Kalian sudah tetapkan 12 prodi, masing-masing prodi minimal 40 mahasiswa. Itu syaratnya. Jadi harus terapkan sistem jemput bola kedepannya agar tujuan pendirian institut ini berjalan mulus,” imbau Saifuddin.
Pemerintah kata Saifuddin, pada dasarnya mendukung penuh lembaga pendidikan swasta yang ada. Itu karena pemerintah sendiri cukup kesulitan untuk mendirikan sekolah ataupun lembaga pendidikan negeri yang merata di seluruh pelosok tanah air.
“Tapi itu tadi dukungan pemerintah ini harus dimanfaatkan dengan baik. Jalankan tugas dan fungsi lembaga pendidikan dengan baik dan taati aturan yang ada,” ujarnya. (Batam Pos)