BENGKULU (Hidayatullah.or.id) – Dalam rangka menamamkan spirit nasionalisme dengan meningkatkan wawasan kebangsaan yang merupakan bentuk tanggung jawab pada anak didik, santri Pesantren Hidayatullah Bengkulu, pengurus yayasan bekerjasama dengan RBTV mengadakan kegiatan Sarasehan Wawasan Kebangsaan bertema “Memperkuat Semangat Nasionalisme Dalam Jiwa Santri Bengkulu Untuk NKRI”, Rabu lalu (07/02/18).
Hadir sebagai pembicara diantaranya adalah Prof. Dr. Rohimin yang merupakan Ketua Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu.
Dari unsur kepolisian diwakili oleh AKBP Ahmad Sosianta dari Kapolda Bengkulu dan dari TNI diwakilkan oleh Letkol Aswin Suradi. Sedangkan pembicara dari Hidayatullah adalah Subur Pramudya yang merupakan Ketua DPW Hidayatullah Bengkulu.
Dalam pemaparannya Prof. Dr. Rohimin menekankan bahwa santri merupakan benteng terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI. Dia menegaskan bahwa bangsa ini membutuhkan pemimpin yang baik, dimana sejak masa mudanya sudah ditempa dengan pendidikan berkarakter dan akhlak yang mulia.
“Saya kira di Pesantren Hidayatullah Kota Bengkulu adalah tempat yang baik untuk mendidi santri-santri memiliki kepribadian unggul yang sangat cinta pada Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Letkol Aswin Suradi. Letkol Aswin berharap sebagai santri yang setiap hari dididik dengan nilai-nilai agama nantinya, santri Hidayatullah selalu terdepan dalam membela kepentingan bangsa dan menjaga keutuhan NKRI yang sama-sama kita cintai.
Senada dengan itu, AKBP Ahmad Sosianta menekankan pentingnya sinergi antara sesama elemen bangsa termasuk Polri dengan masyarakat termasuk lembaga-lembaga agama seperti Pesantren Hidayatullah.
Sosianta pun mengajak para santri maupun para pengurus untuk terus bersama dengan polri menjaga keamanan dan kenyamanan dalam bermasyarakat serta mendidik masyarakat dengan nilai semangat kecintaan pada Negara Kesauan Repbulik Indonesia.
Sebagai pembicara pamungkas, Ketua DPW Hidayatullah Bengkulu, Ust Subur Pramudya, mengatakan Hidayatullah Bengkulu selalu menggelorakan semangat cinta NKRI, seraya menjelaskan bahwa NKRI sebagai tanah air adalah negeri tempat kelahiran kita.
Karena itu, lanjut Subur, Indonesia sebagai tanah air tidak semata tempat kita dilahirkan melainkan juga termasuk di dalamnya adalah tempat di mana kita menetap dalam bingkai ibadah kepada Allah Ta’aala dan tempat mengais rejeki kehidupan.
“Sehingga demikian mencintai tanah air adalah berarti mencintai tanah kelahiran dan tempat di mana kita tinggal,” kata Ust Subur.
Lebih jauh Subur menukaskan bahwa ungkapan hubbul wathan minal iman (Cinta tanah air sebagian dari iman) mengandung pesan positif agar kita sebagai warga negara selalu menjaga negeri yang kita tinggali ini dari pihak-pihak yang ingin merongrongnya.
“Kehadiran Hidayatullah di Bengkulu dan Hidayatullah se Indonesia sejak awal adalah dalam rangka unuk mengisi nilai kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh pahlawan kita dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamiin, sebagai bagian dari pengalaman terhadap nilai-nilai Pancasila,” pungkas Subur.
Acara seminar tersebut berlangsung dengan khidmat yang dihadiri seluruh santri, pembina, dan pengurus Hidayatullah se-Bengkulu. Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah.*/ J.S Amarta