BONTANG (Hidayatullah.or.id) – Lembaga Pendidikan Hidayatullah khususnya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ar Riyadh yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Hidayatullah Bontang, Kalimantan Timur, sukses mengembangkan “Metode Al Hidayah”.
Metode Al Hidayah sendiri merupakan pengembangan metodologi cara mudah belajar dan menguasai tata cara membaca Al Qur’an yang diinisiasi oleh Hidayatullah yang kali pertama dikembangkan oleh Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Jawa Timur.
Kepala TPQ Ar Riyadh Hidayatullah Bontang, Ust Sukirno, mengatakan pihaknya kini telah menjalankan program tersebut dan bahkan telah dimulai sejak 2 tahun lalu.
Dia menjelaskan, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Hal itu terlihat dari dukungan dan apresiasi wali murid yang berbondong-bondong memasukkan anaknya ke MI Ar Riyadh yang dimana penguasaan baca Al Qur’an merupakan core programnya.
“Alhamdulillah, dua tahun kami TPQ Ar Riyadh Hidayatullah Bontang menggunakan buku Al Hidayah sebagai buku belajar membaca Al Qur’an, dua tahun berturut-turut pula berhasil meraih angurah predikat sebagai sebagai TPQ terbaik se Kota Bontang dalam meluluskan santri-santri,” kata Sukirno yang juga Koordinator Al Hidayatulah Bontang .
Dalam acara Wisuda Akbar ke XIII tahun 2018 Santri TKA – TPA – TQA se Kota Bontang, Ahad (8/04/2018), TQA Hidayatullah Bontang mendapatkan anugerah sebagai penyelenggara TPQ terbaik se-Kota Bontang dalam pendidikan dan meluluskan santri. Kegiatan ini merupakan gelaran rutin tahunan oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Bontang.
Sukirno mengaku bersyukur sebab metode Al Hidayatullah terus mengalami perkembangan. Penggunaannya bukan hanya di TPQ Ar Riyadh Hidayatullah, tetapi telah diterapkan di TK, MI, SMP, SMA, TPQ, Mushida, bahkan digunakan secara luas oleh masyarakat sekitar Bontang dan sekitarnya.
Ust Sukirno berharap pengunaan metode Al Hidayah akan terus dikembangkan pihaknya. Menurut dia, buku metode Al Hidayah ini harus juga diaplikasikan dan dikembangkan di kampus-kampus Hidayatullah lainnya seluruh Indonesia.
“Buku Al Hidayah ini milik lembaga kita dan bisa digunakan di tempat-tempat kita berada. Daripada kita gunakan metode orang lain, kita punya metode yang lebih maju dan aplikatif,” pungkas Sekretaris Yayasan Hidayatullah Bontang ini.
Perkembangan pengajaran Al Qur’an dewasa ini adalah sebuah fenomena positif bagi perkembangan dakwah dan syiar di tanah air. Pesantren Hidayatullah Surabaya juga merasa tergugah untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan dakwah ini.
Berdasarkan pengalaman mengajar bertahun-tahun menggunakan berbagai metode. Pesantren Hidayatullah Surabaya menawarkan sebuah metode yang kemudian diberi nama AL Hidayah. Ciri khas metode ini dengan metode-metode yang lain adalah adanya metode warna dan jumlah tahapan belajar yang lebih sedikit (empat jilid).
Dari buku-buku yang telah ada, penyusun mengambil banyak pelajaran untuk membuat metode yang lebih efektif dan efisien menurut versi penyusun sendiri. (ybh/hio)