SURABAYA (Hidayatullah.or.id) – Dalam rangka menjembatani kebutuhan mahasiswa terhadap pengajaran diniyah (agama) di tengah kesibukan mereka mempelajari ilmu sains serta beragam ilmu umum lainnya, Hidayatullah menggulirkan program dan mendirikan Pesantren Mahasiswa Dai (Pesmadai).
Pesmadai kini telah hadir di berbagai kota seperti di Jakarta, Surabaya, Palu, Yogyakarta dan lain-lain. Pesantren Mahasiswa Dai Daarul Arqam Surabaya, misalnya, kini menampung puluhan mahasiswa dari berbagai kampus perguruan tinggi di Surabaya.
Cikal bakal Pesantren Mahasiswa Dai Daarul Arqam Surabaya sendiri berdiri karena dorongan banyak pihak dan tokoh yang mengharapkan agar Hidayatullah terus berandil memberikan penyuluhan kependidikan keagaman bagi mahasiswa dari jurusan umum non-diniyah.
Diantara tokoh yang turut merangsang, menggagas, mendukung dan mendirikan Pesantren Mahasiswa Dai Daarul Arqam Surabaya adalah Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA yang juga mantan Menteri Pendidikan. Usulan pendirian Pesma diajukan Muhammad Nuh saat masih menjadi rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
“Beliau mendorong sekali agar Hdayatullah aktif lagi mendidik mahasiswa seperti yang pernah kita lakukan dulu,” kata pendiri sekaligus pembina Pesantren Mahasiswa Dai Daarul Arqam Surabaya Drs. Ec. H. Abdul Rahman yang juga sahabat Prof Muhammad Nuh saat membuka Rakornas Pesantren Mahasiswa Hidayatullah di Surabaya, Jatim, belum lama ini.
Sejumlah tokoh turut mengawal Pesantren Mahasiswa yang beralamat di Jl. Keputih Gg. III No.51-53, Keputih, Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur. Mereka ada Prof. Dr. H. M. Roem Rowi, M.A, Dr. H. M. Yusuf Harun, M.A dan Ir. H. Abdul Kadir Baraja, Prof. Dr. Ir. H. Daniel M. Rosyid, M. Sc dam Ir. H. Saiful Anwar, M.B.A.
Abdul Rahman mengatakan, keberadaan Pesma ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan spiritual mahasiswa. Terlebih, iklim akademis di lingkungan kampus perjuangan ini sangat berat. Dari pagi sampai sore digunakan untuk menuntut Ilmu dan Pengetahuan (Iptek). Di sini kondisi Iman dan Taqwa (Imtaq) tidak dibangun.
“Tentunya kondisi ini sunggung mengkhawatirkan dan mencemaskan”, tutur mantan Ketua Umum DPP Hidayatullah ini.
Melalui pembangunan Pesma ini diharapkan mahasiswa yang dibina didalamnya selain bisa membangkan Ipteknya juga lebih dalam Imtaqnya. Dari situ kami berharap adik-adik mahasiswa ini bisa menjadi tulang punggung masyarakat, katanya.
Pesantren Mahasiswa Darul Arqam Surabaya diapresiasi Ketua Umum MUI Jawa Timur KH Abdusshomad Buchori. Ia manuturkan, dengan adanya Pesma ini ada harapan besar yang diinginkan oleh masyarakat terhadap lulusan yanga ada.
“Saya berharap anak-anak yang ada di Pesma ini bisa menjadi alumni yang terbaik,”Ā katanya.
Abdussshomad menekankan pentingnya pembekalan manusia dengan nilai-nilai dasar ketuhanan (tauhid). Pada dasarnya, terang dia, pembangunan masyarakat atau negara yang harus dibangun dulu adalah manusia atau orangnya.
Pesantren Mahasiswa Dai juga telah dibuka di beberapa titik di Jakarta seperti Ciputat, Depok dan Jakarta Selatan yang berlokasi tidak jauh dari kampus perguruan tinggi.
Program Pesmadai menyelenggarakan kegiatan pendidikan diniyah berasrama dengan empat program unggulan: Al Qur’an, Hadits, Bahasa Arab dan Entrepreneuer dan target output diharapkan menguasai beragam keterampilan praktis sebagai bekal menghadapi bursa kerja.
Direktur Pesmadai Pusat, Ahmad Muzakky, mengatakan satu di antara amanah konsitutsi negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 45.
Menurutnya, pemerintah telah berupaya dengan kebijakan dan kewenangan yang dimilikinya. Akan tetapi, mengharapkan pemerintah saja tidaklah cukup dalam mengentaskan persoalan ini.
“Dibutuhkan kerja kolektif segenap elemen bangsa untuk ikut bergerak mencerdaskan kehidupan bangsa. Pun kita semua, sebagai warga negara juga punya kesempatan luas untuk turut andil mewujudkan amanah besar negeri ini,” kata Zaky.
Dan, sebagai wujud komitmen dan kesungguhan melibatkan diri dalam program visioner bangsa ini, Pesmadai membuka program pendidikan mahasiswa dai yang dibina di sentra-sentra pendampingan guna mendorong kaum muda tak sekedar cakap secara intelektual, tetapi juga peduli terhadap kondisi bangsa dan negaranya.
“Mereka adalah generasi muda bangsa yang akan ikut serta memberikan warna dan arah perjalanan bangsa dan negara,” tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak segenap kita, kaum muslimin, para dermawan, para pemerhati, para relawan, semua, untuk bisa terlibat dalam program Pesmadai dengan beragam model donasi, seperti beasiswa, biaya konsumsi, fasilitas centra pembinaan, hingga support program penanaman skill dan kemandirian mahasiswa.
“Mari bersama, bersinergi membangun masa depan bangsa dan negara melalui pendidikan bermutu generasi muda di pesmadai. Semoga dapat menjadi bukti kecintaan kita kepada Ilahi dan NKRI,” pungkasnya. (ybh/hio)