SABAH (Hidayatullah.or.id) – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Kalimantan Utara (Kaltara) bersama dengan perwakilan jajaran institusi dan amal usaha wilayah di bawahnya melakukan kunjungan silaturrahim ke beberapa tempat di Tawau, Negeri Sabah, Malaysia.
Kunjungan silaturrahim dalam rangka meningkatkan kerjasama yang telah terjalin serta menjajaki sinergi dakwah lainnya dengan beberapa lembaga setempat, dilakukan selama 5 hari terhitung sejak hari Senin (6/11/2017) hingga hari Sabtu (10/11/2017).
Rombongan berjumlah 9 orang terdiri dari unsur pengurus DPW Hidayatullah Kaltara secara lengkap dengan menggandeng perwakilan PW Syabab Hidayatullah Kaltara dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Hidayatullah Sebatik yang merupakan cabang Hidayatullah yang berbatasan dengan Malaysia.
Kepala Humas DPW Hidayatullah Kaltara Mazlis B. Mustafa mengatakan kunjungan ini dilakukan bertujuan untuk membangun jaringan dakwah dan pendidikan di negara jiran khususnya yang ada di negara bagian Sabah.
“Sasaran utama dari program yang akan dibangun adalah anak bangsa Indonesia yang sedang berada di sana untuk mendapatkan pendidikan formal yang layak, pembinaan mental, akhlak dan spiritual yang memadai serta penanaman life skill yang mumpuni agar dapat merasakan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang,” jelas Mazlis.
Oleh karena itu, lanjutnya, dalam kunjungan tersebut, ada beberapa instansi maupun lembaga baik lembaga pemerintah, swasta, korporasi, maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang dikunjungi.
Lembaga-lembaga yang dimaksud diantaranya adalah Konsulat Republik Indonesia di Tawau, Jabatan Kemajuan Agama Islam Malaysia (JAKIM) Tawau, Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Sabah (JHEAINS) Tawau, JHEAINS Semporna, Koordinator Gerakan Sabah Bridge, Yayasan Serat Bangsa di Kampung Tun Fuad (Kunak), Community Learning Centre (CLC) Hidayatullah di Kampung Ladang Segaria (Semporna), Madolin Technology (Malaysia) Sdn. Bhd., Rastamas Group Sdn. Bhd., Tokoh Persatuan Komuniti Bugis Sabah Tawau, dan lain-lain.
Kunjungan rombongan ke Konsulat Republik Indonesia di Tawau diterima langsung oleh Kepala Konsulat RI Tawau Krishna Djelani dan Sekretaris III Konsulat RI Firma Agustina beserta jajaran.
Pada kesempatan itu Sekretaris III Konsulat RI Firma Agustina memaparkan ada beberapa hal yang menjadi permasalahan utama Warga Negara Indonesia (WNI) / Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia khususnya di Sabah yakni masalah keimigrasian, perlindungan dan ketenagakerjaan.
“Dalam hal keimigrasian contohnya, masih maraknya kedatangan WNI/TKI lewat jalur yang tidak resmi, jalur samping atau jalur haram,” kata Agustina.
Agustina menyebutkan, data yang dimiliki oleh lembaga perwakilan RI di Tawau ini, menunjukkan sebanyak 173.000 orang WNI yang berkedudukan di Negara Bagian Sabah.
Padahal, jelas Agustina, pada kenyataannya angka tersebut bisa dua kali lipat dari data apabila melihat kondisi di lapangan dengan sebagian besar bekerja sebagai buruh ladang perusahaan kelapa sawit.
Selain itu, sambung dia, persoalan yang tidak kalah pelik adalah data anak TKI yang mengenyam pendidikan formal di Sabah.
Disebutkan Agustina, di dalam data ada sebanyak 13.000 anak yang bersekolah di sekolah-sekolah yang ada baik sekolah swasta milik lembaga setempat maupun sekolah-sekolah yang yang dibangun oleh lembaga-lembaga asal Indonesia sendiri.
Padahal, dalam kenyataannya, jumlah tersebut hanya 1/3 (sepertiga) dari keadaan yang sesungguhnya. “Artinya masih ada sekitar 25.000 anak yang belum masuk dalam data tersebut dan sedang dalam keadaan tidak bersekolah,” ujar Agustina prihatin.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPW Hidayatullah Kaltara Ust. H. Nur Yahya Asa menawarkan beberapa program yang diharapkan dapat membantu meringankan masalah yang dihadapi anak bangsa Indonesia yang sedang berjuang sebagai pahlawan devisa negara tersebut.
Pertama, program kemudahan pendidikan bagi anak WNI/TKI di seluruh sekolah-sekolah milik Hidayatullah mulai dari SD-SLTA untuk wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, hingga kemudahan masuk 5 Perguruan Tinggi milik Hidayatullah.
Kedua, diharapkan dengan adanya anak-anak WNI/TKI yang sekolah di wilayah Indonesia menjadi stimulan bagi orangtuanya untuk mencari lahan dan tempat yang lebih baik untuk masa depan keluarganya di wilayah Indonesia.
Hal tersebut, menurut Nur Yahya, menjadi langkah strategis tersendiri dikarenakan banyaknya WNI/TKI yang sanggup tinggal secara ilegal di Malaysia karena faktor sudah tidak punya kampung di Indonesia.
“Sehingga, ketika suatu waktu mereka berhenti atau diberhentikan, mereka sudah memiliki tempat yang layak untuk melanjutkan kehidupan yang baru di Indonesia,” kata Nur Yahya.
Penawaran ketiga dari DPW Hidayatullah Kaltara adalah penempatan guru/dai di ladang-ladang perusahaan kelapa sawit untuk peningkatan pembinaan dari sisi keagamaan, keilmuan dan budi pekerti kepada para WNI/TKI.
Penawaran terakhir yang diajukan DPW Hiadyatullah Kaltara adalah meminta ijin dan perkenan agar Perwakilan BMH Kaltara dapat menempatkan kounter zakat di kantor Konsulat RI Tawau selama Ramadhan.
“Diharapkan dari perolehan dana ZIS yang terkumpul dapat disalurkan buat kepentingan beasiswa pendidikan anak-anak TKI yang disekolahkan sebagaimana program yang dijelaskan sebelumnya,” imbuh Nur Yahya.
Program-program yang ditawarkan tersebut mendapatkan sambutan baik dari Kepala Konsulat RI Tawau Krishna Djelani.
“Kami menyambut baik program-program yang ditawarkan Hidayatullah. Semoga dengan adanya program ini dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi selama ini, khususnya persoalan pendidikan anak-anak TKI di Sabah”, tutur Krishna.
Tanggapan positif juga datang dari seluruh pihak yang dikunjungi. Dari pihak JAKIM Tawau contohnya, melalui ketua, Ust. H. Muhd. Amin Nasir, mengatakan pihaknya siap menjadi fasilitator agar program ini dapat terlaksana.
Sedangkan pihak JHEAINS Tawau melalui Puan Ustz. Dayang Armah Binti H. Ahmad selaku lembaga yang berwenang memberikan lisen kepada para dai, menyatakan siap memberikan rekomendasi kepada para dai Hidayatullah untuk bisa ceramah, khutbah maupun sosialisasi program di wilayah kerjanya.
“Alhamdulillah, sangat terasa bantuan Allah bagi orang yang mengurus agama-Nya, khususnya perjalanan kita selama beberapa hari ini di Tawau,” demikian kalimat pembuka ceramah Ust. Nazar pada acara tazkirah rutin tiap hari Jum’at di Wisma Rastamas Group di Tawau.
Sebuah luapan rasa syukur atas karunia Allah yang telah memberikan kemudahan, kelancaran dan keberkahan dari seluruh rangkaian kegiatan kunjungan resmi rombongan Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Kalimantan Utara ke Tawau.
Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang, rombongan pun kembali ke Tanah Air melalui jalur laut pada hari Sabtu sore (11/11/ 2017).
Semoga perjalanan tersebut membawa dampak positif yang signifikan dalam perkembangan dakwah dan syiar Islam di seluruh penjuru dunia lewat Ormas Hidayatullah.*/ Mazlis B. Mustafa