Hidayatullah.or.id – Hidayatullah menerjunkan relawan dengan tajuk “Aksi Peduli Bencana Nusantara” gabungan tim SAR Nasioal Hidayatullah, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH), dan Islamic Medical Services (IMS) ke bencana banjir longsor Garut, Jawa Barat.
Seperti diketahui, dua kabupatennya di Jawa Barat yakni Garut dan Sumedang, dilanda bencana alam. Puluhan korban meninggal dunia atas musibah ini.
Banjir bandang melanda pemukiman penduduk dan jalan raya di sejumlah daerah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa malam (20/09/2016).
Berdasarkan data dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, bencana itu disebabkan oleh hujan berintensitas tinggi dan berdurasi panjang, ditambah tingginya tingkat kerentanan.
Sejak pertama kali hadir di lokasi (21/9) tepatnya di Kampung Cimacan Desa Haur Panggung Kecamatan Tarogong Kidul Garut, BMH bersama SAR Hidayatullah dan IMS telah menjalankan amanah bantuan Hand 4 Garut secara keseluruhan.
“Tim SAR Hidayatullah berfokus pada evakuasi di lapangan. BMH berkonsentrasi pada pemulihan mental dengan menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak serta IMS yang memberikan layanan dengan membuka posko pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis,” kata Deputi Operasi SAR Hidayatullah, Irwan Harun, kepada Hidayatullah.or.id belum lama ini.
Irwan Harun mengimbuhkan, sebagaian besar tim yang dipimpinnya di lapangan merupakan relawan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah (STIEHID) Kota Depok yang bergeser ke lokasi musibah melalui jalur darat mengendarai motor.
“Kami mengapresiasi para relawan yang luar biasa. Mereka rela meluncur ke lokasi dengan jarak tempuh cukup jauh hanya berkendara motor. Alhamdulillah, mereka berkerja non-stop sesaat tiba di lokasi,” kata Irwan Harun.
Ia juga berterima kasih kepada Asep, salah seorang warga Garut, yang menyediakan rumahnya yang berlantai 2 sebagai posko aksi SAR Hidayatullah beserta mitra.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Tim Peduli Bencana Nusantara BMH, Zainal, mengatakan sekalipun sebagian dari tim telah ditarik, untuk keberadaan posko BMH, baik yang berada di Jalan Patriot No. 46 maupun di Kampung Cimacan RT. 04 RW. 10 tetap akan dibuka sampai 30 September 2016.
“Saat ini kondisi Kampung Cimacan sudah lebih baik. Meski kadang hujan turun mengingatkan memori akan kejadian besar itu, warga sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Meski sebagian masih banyak yang beres-beres rumah,” ungkap Zainal.
“Mengingat kondisi yang mulai membaik, sebagian dari tim telah ditarik dan beberapa masih tinggal di posko untuk melayani bantuan yang akan disalurkan kepada warga melalui BMH. Insya Allah posko BMH akan tetap buka sampai 30 September 2016,” imbuh Zainal.
Mengenai program lanjutan, BMH bersama tokoh masyarakat dan warga masih menunggu keputusan resmi dari pihak pemerintah. Mengingat ada info beredar bahwa warga akan direlokasi.
“Jika warga tidak di relokasi, maka BMH akan terus menjadikan Kampung Cimacan sebagai kampung binaan. Dan, jika direlokasi, maka menunggu perkembangan selanjutnya,” ungkap Zainal.
Relawan Diapresiasi
Pantauan awak hidayatullah.com, lumpur tebal di lokasi terdampak banjir sudah mulai berkurang. Berbagai jenis barang milik warga korban banjir yang menumpuk tak karuan akibat terseret air dan lumpur mulai dirapikan secara berangsur.
Mulai dari aparat dan instansi pemerintah, lembaga zakat, ormas Islam, sampai komunitas-komunitas yang ada Jawa Barat tampak solid melakukan kegiatan pemulihan.
Personel TNI dan Polri bersama relawan dan warga sigap melakukan gotong-royong, membantu pembenahan dan evakuasi seperti di Kampung Cimacan, Kelurahan Haur Panggung, Kecamatan Tarogong Kidul.
Koordinasi para relawan dikendalikan oleh koramil setempat bekerja sama dengan Basarnas. Di antara yang turut berpartisipasi menjadi tim relawan adalah Tim SAR Nasional Hidayatullah dan lembaga kesehatan Islamic Medical Service (IMS).
Dalam apel pagi di Markas Kodim 0611/Garut, Setyo menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh tim maupun relawan yang telah berpartisipasi dalam pemulihan itu. Para relawan dipesankan untuk terus meningkatkan koordinasi dan kinerjanya. (ybh/hio)