Hidayatullah.or.id — Yayasan Amanah Pondok Pesantren Hidayatullah Purwodadi mengadakan workshop sehari bertajuk Smart Parenting dengan tema “Peran Orangtua dalam Membangun Adab Anak”berlangsung di Gedung Reptaloka Kompleks Setda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (18/05/2014) lalu.
Workshop berlangsung semarak ini diikuti oleh 160 calon wali murid KB-TK-SD dan SMP Integral Hidayatullah Purwodadi.
Ketua Yayasan Amanah Pesantren Hidayatullah Purwodadi, Ustadz Ahmad Tsaqif dalam sambutannya, mengatakan bahwa kegitan Smart Parenting ini merupakan kegiatan rutin digelar untuk membangun silaturrahim dan membangun kesepahaman antara orangtua dan sekolah dalam pendidikan dan pengasuhan anak. Harapannya, terang dia, agar ada kesamaan persepsi dalam menangani pendidikan anak.
Sementara itu, tampil sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut yaitu pakar parenting dari Yogyakarta, Muhammad Fauzil Adhim, menjelaskan tentang bagaimana membangun kepercayaan anak terhadap orangtua sehingga mereka mampu menghormati sebagaimana orangtua terdahulu.
“Orang terdahulu sangat ditaati oleh anak-anaknya karena mereka mampu memberikan teladan yakni apa yang diucapkan sesuai dengan tindakannya di hadapan anak-anak,” imbuh Fauzil mengingatkan.
Acara yang berlangsung setengah hari ini dimoderatori oleh Achmad Bashori yang juga kepala SMP Integral Luqman al Hakim Hidayatullah Purwodadi. Peserta nampak antusias menyimak pemaparan pemateri selama 60 menit dan dilanjutkan tanya jawab 120 menit.
Pada sesi dialog tanya jawab yang berlangsung 3 sesi, para calon wali murid “berebut” curhat dan menanyakan masalah-masalah dalam pengasuhan anak. Ada yang menanyakan tentang anaknya yang malas untuk bersekolah sampai kekhawatiran anak-anak SMP yang tidak taat pada orangtua.
Lebih lanjut Fauzil Adhim dalam kesempatan tersebut, menjelaskan bahwa tanggung jawab orangtua dan pihak sekolah adalah bagaimana mampu membangun orientasi hidup anak agar bertaqwa pada Allah Ta’ala dan membangun adab mereka berdasarkan keimanan.
Pendidikan adab ini, tegas Fauzil, harus diberikan sekolah sejak 3 bulan awal anak-anak masuk sekolah dengan kontol dari orangtua. Karena saat ini dengan pengaruh media massa utamanya TV yang memasuki rumah-rumah ummat Islam sangat mempengaruhi perkembangan karakter anak-anak.
“Mereka kadang lebih mendapatkan contoh negatif dari dari idola yang mereka tonton. Sebab itu, orang tua berusaha sebaik mungkin menjadi contoh utama bagi anak-anaknya,” tandas Fauzil (Achmad Bashori, Purwodadi).