Hidayatullah.or.id — Gerakan utama (mainstream) Hidayatullah adalah dakwah dan pendidikan (tarbiyah). Di bidang dakwah, Hidayatullah secara kontinyu telah menyebarkan dai-dainya hingga ke daerah minoritas dan pedalaman.
Selain itu Hidayatullah telah menyelenggarakan sejumlah program seperti bina akidah, Grand MBA, dan Pos MTQ (Majelis Taklim al-Quran) bagi masyarakat umum baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan.
Berkenaan dengan itu, Pimpinan Wilayah (PW) Hidayatullah Sumatera Selatan (Sumsel) bekerjasama dengan Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Palembang, mengadakan roadshow dakwah selama 4 hari mulai tanggal 14-17 Pebruari 2014 yang diadakan di beberapa tempat.
Bertindak sebagai pemateri dalam setiap acara tersebut Ustadz Akib Junaid yang merupakan anggota Dewan Syura Hidayatullah dari Jakarta.
Roadshow dakwah yang berlangsung khidmat dan semarak ini dilaksanakan di beberapa tempat seperti di Masjid Nurul Huda Dekranasda Jakabaring, Komplek PT Perta-Samtan Gas Sungai Gerong, Masjid Darur Rahmah Komperta Sungai Gerong, Masjid Darur Ridwan Komperta Plaju, Masjid Al-Mukminun Sungai Pinang Rambutan, dan Masjid Al-Amin Tanjung Marbu.
Dalam kegiatan roadshow tersebut, Hidayatullah Sumsel mengunjungi masjid-masjid yang ada di wilayah Sumatera Selatan. Adapun kegiatannya adalah melakukan taaruf, bersilaturrahim dengan jamaah masjid setempat, dan membangun koordinasi dan relasi dakwah.
Dalam kunjungannya ke Sumatera Selatan, Ustadz Akib Junaid juga dijadwalkan untuk mengisi ceramah agama yang diperuntukkan bagi para santri baik putra maupun putri di Pesantren Hidayatullah di Sumsel.
Pesantren Hidayatullah Sumsel merupakan salah satu dari jaringan Hidayatullah yang memiliki 322 pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Di samping dihuni santri, pesantren-pesantren tersebut juga ditempati para guru, pengasuh, pengelola, dan jamaah Hidayatullah yang berkeinginan menetap di sekitar Pesantren.
Karena itu, pesantren-pesantren Hidayatullah, selain berfungsi sebagai tempat mendalami ilmu agama (wajib āain/diĀ¬ni-yah) dan ilmu umum (wajib kifayah), juga berfungsi sebagai miniatur peradaban Islam. (QAA/hio)