JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Ust. Dr. Abdul Ghofar Hadi mengatakan tidak ada kata henti bagi seorang muslim untuk belajar. Apalagi dalam belajar membaca, mempelajari, dan menyerap energi yang terkandung di dalam kitab suci Al Qur’an sebagai pedoman hidup kita.
“Jangan sampai karena kesibukan rutin akhirnya dalam sehari tidak sempat membaca Al Qur’an. Ini jangan sampai, setiap hari usahakan ada waktu untuk membaca Al Qur’an. Tangkap maknanya, serap energinya,” katanya.
Demikian disampaikan Abdul Ghofar Hadi ketika berjumpa dalam koordinasi pagi rutin bersama staf kantor Pusat Dakwah Hidayatullah Jakarta, Jln Cipinang Cempedak, Otista, Polonia, Jakarta, Senin, 16 Rabi’ul Awal 1445 (2/10/2023).
Abdul mengatakan, merutinkan membaca Al Qur’an memang bukan perkara mudah dan sederhana, apalagi bagi mereka yang masih terbata bata dalam membaca. Namun, dia menegaskan, keterbatasan hendaknya tidak menjadi alasan untuk berhenti berusaha.
“Harus ada komitmen. Jangan takut untuk belajar dan bertanya jika ada hal yang tidak dipahami dalam membaca Al Qur’an,” katanya.
Lebih dari itu, menurut Abdul, perlu adanya optimisme, validasi, dan afirmasi dalam diri bahwa kita harus bisa membaca Al Qur’an. Tanpa adanya komitmen dan target yang kuat maka mustahil keinginan membaca Al Qur’an dapat terealisasi.
“Selama satu tahun pun tidak bakal bisa selesai membaca khatam Al Qur’an kalau tidak ada target,” imbuhnya.
Ia menambahkan, setiap muslim seharusnya bangga dengan Al Qur’an karena ia bukan saja sebagai petunjuk dalam mengarungi kehidupan di dunia, melainkan juga bekal penting untuk kehidupan di akhirat kelak.
Karenanya, ia mengajak untuk jangan pernah merasa gengsi, takut, apalagi sampai malu malu untuk belajar Al Qur’an yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan sarat pedoman dalam menjalani kehidupan. Abdul menegaskan, ilmu tidak akan bisa masuk kalau ada rasa malu dan sikap sombong.
“Jangan pernah segan, takut takut, atau malu malu dalam belajar Al Qur’an. Apalagi belajar kepada orang di bawah kita. Jangan sampai bertambah umur tapi tidak bertambah baik bacaan Qur’an-nya. Perbaiki terus siklus hidup kita seiiring dengan semakin bertambahnya usia,” tandasnya. (ybh/hidayatullah.or.id)