JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Kepala Pembinaan Mental Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kabintal Kostrad) TNI Kolonel Inf H. Rahman T. Leho, M.Si, mengajak meneladani penempaan bina mental (bintal) sebagaimana yang melekat dalam diri figur Panglima Jenderal Besar TNI (Anumerta) Soedirman.
“Jenderal Soedirman meskipun dalam kondisi lemah dan harus ditandu dalam perang gerilya melawan penjajah, beliau memiliki mental kuat yang ikut membangkitkan keteguhan mentalitas pasukan yang bersamanya,” kata Kolonel Inf H. Rahman T. Leho.
Hal itu disampaikan Kolonel Inf Rahman saat menerima reporter Hidayatullah.or.id, Adam Sukiman, di kantornya, Markas Kostrad, Jalan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Dzulqaidah 1445 (14/5/2024).
Menurut Kolonel Inf Rahman, agama merupakan senyawa yang tak terpisahkan dari seorang prajurit karena ia merupakan sinar yang membimbing manusia agar selalu teguh dalam kebaikan dan kebenaran.
“Agama dan prajurit itu seperti air dan ikan, tidak terpisahkan. Karena agama membimbing kita menjadi insan yang beriman, bertakwa, dan memandu kita agar teguh di jalan kebaikan seperti telah diteladankan Jenderal Soedirman,” katanya.
Masih dalam obrolan yang berlangsung hangat tersebut, Kolonel Inf Rahman menyampaikan harapan bina mental dalam tubuh TNI semakin memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ia menjelaskan dengan memantapkan keimanan dan ketaqwaan, prajurit akan semakin kuat dalam mencegah berbagai macam bentuk pelanggaran yang tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi juga keluarga dan satuan mereka.
Disamping itu, bina mental yang dijalankan diharapkan meningkatkan disiplin dan moralitas di kalangan prajurit, sehingga dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan lebih baik dan integritas yang tinggi untuk bangsa dan negara.
Tiga Komponen Bina Mental
Masih dalam kesempatan yang sama, Kolonel Rahman memaparkan pembinaan mental TNI yang terdiri dari 3 komponen yaitu Pembinaan Mental Rohani, Pembinaan Mental Idiologi, dan Pembinaan Mental Kejuangan.
Pembinaan mental rohani fokus pada peningkatan kualitas spiritual dan keagamaan prajurit dalam rangka membantu prajurit memiliki moral dan etika yang baik, serta meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap ajaran agama masing-masing.
Dalam pembinaan mental rohani, kegiatan yang dilakukan termasuk ceramah keagamaan, pelatihan spiritual, doa bersama, dan perayaan hari-hari besar keagamaan.
Adapun pembinaan mental idiologi adalah dalam rangka mengarahkan prajurit untuk memahami dan menghayati ideologi negara, yaitu Pancasila.
“Tujuan utamanya adalah memperkuat wawasan kebangsaan dan meningkatkan rasa cinta tanah air serta loyalitas kepada negara,” kata Kolonel Rahman.
Program pembinaan mental idiologi yang dijalankan mencakup pendidikan dan pelatihan tentang sejarah bangsa, nilai-nilai Pancasila, serta berbagai kegiatan yang menumbuhkan semangat nasionalisme.
Berikutnya adalah pembinaan mental kejuangan yang bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan semangat juang dan mental baja dalam diri prajurit.
“Pembinaan mental kejuangan untuk mempersiapkan prajurit agar mampu menghadapi berbagai tantangan dan situasi sulit dengan penuh keberanian dan ketangguhan,” terangnya.
Aktivitas dalam komponen ini meliputi pelatihan fisik, kegiatan outbond, simulasi medan perang, serta cerita inspiratif tentang kepahlawanan dan perjuangan.
Kolonel Rahman menambahkan, ketiga komponen tersebut saling berkaitan dan bersama-sama membentuk prajurit TNI yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga tangguh secara mental dan moral.
Sebelum berpisah, Adam Sukiman menyerahkan cinderamata berupa majalah Suara Hidayatullah kepada Kabintal Kolonel Inf Rahman dan menutup sesi dengan berfoto bersama.
Saat menerima majalah Suara Hidayatullah, Kolonel Rahman mengaku sebagai pembaca setia majalah yang sudah berusia 36 tahun tersebut. (ybh/hidayatullah.or.id)