SEMARANG (Hidayatullah.or.id) – Pergolakan akhir-akhir ini di berbagai belahan tempat yang terekspos dengan sangat massif bagi organisasi mesti semakin mendewasakan cara bersikap.
“Isu-isu besar keummatan inilah yang harus segera respon Hidayatullah sebagai ormas Islam berbasis kader. Kader-kader yang tersebar luas ini, harus mampu segera memberikan respon secara dewasa dengan bersikap dengan benar, tidak bias, dan tegas,” kata Anggota Dewan Mudzakarah Hidayatullah Ust Suharsono saat menyampaikan taushiah dalam acara silaturrahim kader Hidayatullah di Semarang, Ahad (22/10/2017).
Berangkat dari hal diatas, Dewan Mudzakarah (DM) Hidayatullah sebagai majelis yang salah satu tugas dan fungsinya memberi pengarahan dan pencerahan kepada pengurus dan kader Hidayatullah ini menginisiasi program “Pencerahan, Sosialisasi & Serap Aspirasi Kader”.
“Program ini dimaksudkan agar kader-kader memiliki pemahaman yang setara atau minimal sevisi dengan gerakan yang dibangun dan terus diperjuangkan sampai kemenangan Islam ini menjadi nyata,” urai Suharsono
Kata beliau, kini saatnya para kader-kader melakukan reorientasi pemikiran dan Kkehidayatullahan. Kalau tidak, lanjut beliau, Hidayatullah khususnya di Jateng ini tidak akan tersebar cepat.
“Determinasi langkah percepatan mesti segera diambil, caranya bagaimana,” tanya beliau kepada para kader yang memenuhi Aula Al Burhan Hidayatullah Kota Semarang ini penuh selidik.
“Sebab, satu langkah yang dibuat perintis lebih baik dan berkesan, daripada 1000 langkah yang diteruskan pelanjut. Disitulah nilai sebuah perjuangan,” ujarnya memotivasi.
Suharsono mengumbuhkan, kapitalisasi isu pergerakan harus terus didengung-dengungkan dan disebarluaskan hingga akhirnya mampu mengkristal dalam setiap diri kader akan hakikat bergabung di Hidayatullah.
Dia menjelaskan, Hidayatullah generasi awal yang serba terbatas baik dari kualitas sumber daya insani serta sumber daya dukung umat, mampu menjelma menjadi ‘daya tarik’ tersendiri yang luar biasa. Hal itu harus menjadi cemeti bagi kader berikutnya.
Menurutnnya, ada 2 hal yang menjadi catatannya selama berkecimpung di Hidayatullah. Pertama, adalah pertumbuhan ekonomi umat yang baik ditandai dengan banyaknya fasilitas yang diamanahkan kepada Hidayatullah. Namun hal itu menurutnya belum mampu diimbangi dengan kesiapan menggenjot peningkatan rohani yang jauh lebih tinggi.
Kedua, terangnya, adalah determinasi dan akselerasi ‘ghirah’ perjuangan kader dalam kesiapan mengambil resiko-resiko yang menantang kurang dihadirkan.
“Semestinya, dengan pertumbuhan ekonomi kader semakin baik, langkah perjuangan semakin kencang. Faktanya, akselerasi di Hidayatullah tidak segencar di awal-awal. Ini harus segera kita retas. Caranya, tugaskan saja kader-kader muda ini di tempat-tempat yang belum ada Hidayatullah. Biarkan dia merintis, paling-paling kalau pun gagal, naik angkot balik lagi ke sini,” seloroh beliau.
“Berani mencoba, kalau pun gagal masih mending, ketimbang tidak sama sekali dicoba.” terang beliau.
Lebih lanjut, beliau berharap, determinasi dan akselerasi ghirah dalam berjuang kader ini akan selalu dihadapkan dengan tantangan-tantangan besar. Semakin hidup ghirah perjuangan, maka semakin dinamis langkah taktis mengelola ormas ini.
“Kita butuh langkah-langkah kongkrit yang ‘shorcut’ dalam menjawab segala tantangan besar dalam perjuangan ini,” imbuhnya.
“Seorang ideolog, adalah seorang yang selalu bersikap, berbicara dan beraksi nyata dalam sudut pandang holistik yang berbeda. Sudut pandang berbeda inilah yang mampu menempatkan orisinalitas seorang ideolog. Karena dengan ‘original’nya inilah seorang ideolog mampu mengubah peradaban,” pungkas beliau.
Acara ini diikuti seluruh kader Hidayatullah Jawa Tengah bagian Utara. Kegiatan ini dikemas dalam nuansa Mabit yang dimulai sejak Jum’at dan berakhir pada Sabtu (20-21/10).
Selain acara pencerahan, Bidang Ekonomi PW Hidayatullah Jateng juga menghadirkan Pakar Minimarket Syariah, Muhammad Ali, dari Surabaya dalam format talkshow ‘Bisnis Retail’.
Panitia acara Ust. Syaiful Anwar mengharapkan talkshow kewirausahaan ini mampu membuka wawasan tentang kemandirian umat.
“Semoga setelah talkshow ini mampu memberikan langkah nyata untuk dapat menghadirkan minimarket-minimarket syariah yang pada waktunya nanti mampi berdiri dikaki sendiri dalam memperjuangkan kemandirian umat.” tutup beliau.
Ketua DPW Hidayatullah Jateng Ust. Ahmad Suharno menyampaikan apresiasi dan terima kasih narasumber serta seluruh kader yang sudah meluangkan waktunya untuk hadir mengikuti serangkaian kegiatan Pencerahan, Sosialisasi dan Menyerap Aspirasi Kader tersebut.*/ Yusran Yauma