TOBADAK (Hidayatullah.or.id) — Selain menyandarkan semua orientasi pekerjaan yang dilakukan semata untuk meraih ridha Allah, kemajuan juga dapat diraih dengan maksimalnya kinerja yang ditopang dengan loyalitas tinggi.
Demikian dikemukakan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hidayatullah Mamuju Tengah, Syamsuddin, S. Sos, dalam helatan Halal Bihalal Syawal 1444 berlangsung di Masjid Al Aqsha, Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Tobadak, Sulbar, Jumat, 29 Syawal 1444 (19/5/2023).
“Saya sangat optimis perkembangan Hidayatullah di Mamuju Tengah akan lebih maju setelah ini. Hal itu akan mudah diraih dengan kinerja dan loyalitas tinggi,” katanya dihadapan hadapan hadirin halal bihalal diikuti kader dan jamaah Hidayatullah Kabupaten Mamuju Tengah ini.
Syamsuddin mengatakan, sebagai seorang muslim yang memiliki orientasi hidup bahagia berdimensi dunia dan akhirat, maka hendakya selalu optimis dalam menghadapi perkembangan kehidupan berorganisasi dengan program keumatan.
“Kita harus lebih bersemangat paska menjalani ibadah selama bulan Ramadhan sebelumnya,” katanya seraya meyakinkan bahwa pencapaian terbaik dari masa ke masa dalam meniti jalan perjuangan dakwah perlu menjadi ikhtiar bersama.
“Mungkin kemajuan itu bukan sekarang, tetapi harus ada keyakinan untuk memulainya bersama dengan memberikan layanan terbaik. Karena keberhasilan ini adalah keberhasilan jamaah bukan kehebatan ketua DPD,” imbuhnya menandaskan.
Dakwah adalah Denyut Kehidupan
Pada kesempatan tersebut forum silaturrahim halal bihalal ini mengundang ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Barat Ust. Drs. H. Mardhatillah untuk memberikan tausiah.
Dalam arahan strategisnya, Mardhatillah menyebutkan bahwa sukses Ramadhan kita ada pada tiga (tri) sukses, yaitu; Sukses Ibadah, Sukses Tarbiyah, dan Sukses Pelayanan Umat.
“Ketiganya harus seiring sejalan. Memang tidak ringan tapi harus selalu ada upaya ke sana agar tri sukses ini betul betul menjadi kultur berlembaga, kultur berorganisasi, kultur bermasyarakat, kultur berbangsa dan bernegara, bahkan menjadi kultur kehidupan umat Islam dalam berkhidmat menghadirkan kedamaian dan mensejatehterakan dunia,” kata Mardhatillah dalam keterangannya kepada Hidayatullah.or.id.
Terutama dalam tarbiyah, menurut Mardhatillah, hendaknya ini senantiasa menjiwai semangat dakwah yang dilakukan setiap kader. Sehingga dengan demikian, dakwah selalu mendenyuti setiap aktifitas dan segala sendi kehidupan keseharian.
“Dakwah adalah denyut kehidupan, tak berdakwah berarti mati. Sebab seperti kata pemimpin umum Hidayatullah, dakwah adalah revolusi yang tidak pernah berhenti,” imbuhnya.
Selain itu penguatan silaturahim untuk menapaki sejarah selanjutnya untuk selanjutnya membuat karya lebih banyak. Menurutnya, setiap kesempatan mestilah dimanfaatkan sebaik mungkin untuk ibadah. Sebab, terangnya, kita tidak ada jaminan akan dapat beribadah lebih baik lagi pada Ramadhan tahun depan.
Pada kesempatan tersebut juga hadir Ketua DMW Hidayatullah Sulawesi Barat Ust. Drs. Muhammad Naim Tahir yang juga pendamping pengurus Hidayatullah Mamuju Tengah.
Di sela acara silaturahim, pengurus kehadiran keluarga bapak Syamsuddin Daeng Awing untuk melakukan serah terima wakaf tanah miliknya yang diperuntukkan untuk pendidikan dan dakwah Islam di desa Tanakayang di bilangan KM 10, Kecamatan Budong Budong, Mamuju Tengah.*/Muhammad Bashori