MAMASA (Hidayatullah.or.id) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, H. Imran K. Kesa, M.Pd, menyampaikan apresiasi atas kiprah Hidayatullah yang sudah lebih setahun melebarkan sayap dakwahnya ke daerah tersebut.
Hal itu disampaikannya dalam acara Rapat Kordinasi Pimpinan Ormas Islam yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama kabupaten Mamasa bertempat di Aula FKUB kabupaten Mamasa, beberapa waktu lalu.
Kepala Kemenag menjeaskan, “Sejak dua bulan menjabat sebagai kepala, saya sangat bangga dengan kinerja tim dalam lingkup institusi yang ia pimpin”. Ia meraskan suasana kerja yang penuh toleransi, demikian imbuhnya.
Disadari, bertugas menyelesaikan sebagian amanah kementerian agama pusat, ia dan rekan-rekan sejawatnya turut mengapresiasi ormas Islam di kabupaten Mamasa dalam mengemban amanah dakwah dengan keberagaman beragama di tanah Kondosapata itu.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri, kami mencoba ingin menghadirkan mereka (para dai dari ormas manapun) dan akan diperluas agar mengokohkan gerak yang tersistem dan dibenarkan secara undang-undang Negara kita” imbuhnya.
Ia mengaku sangat bersukur dengan hadirnya Hidayatullah dan ormas lain di Mamasa ini, menurutnya Hidayatullah sebagai bagian penting sangat diharapkan dalam mengangkat sumber daya manusia.
Ditemui diruang kerjanya Imran Kesa menyebutkan “Saya berharap secara pribadi dan pemerintah mengapresiasi Hidayatullah bisa ambil bagian dalam mencerdaskan masyarakat”.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hidayatullah Mamasa, Abdul Kadir, juga turut hadir sebagai peserta dalam Rapat Kordinasi Pimpinan Ormas Islam Kabupaten Mamasa tersebut. Juga hadir pula Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Nahdlatul Ulama (NU), Wahdah Islamiyah dan beberapa imam masjid di kota Mamasa.
Salah satu rekomenasi pertemuan tersebut adalah tergagasnya dua rumah tahfidz di kota yang diprakarsai oleh Kemenag. Dikerjasamakan dengan ormas Islam dalam penyelenggaraannya. Juga membuka wadah komunikasi ormas Islam sebagai sarana dalam merapikan gerakan dakwah di daerah tersebut.
Sekretaris MUI kabupaten Mamasa, Abdul Hafidz, yang hadir dalam acara itu menyebutkan di Mamasa ada empat agama dan dua aliran kepercayaan. “Ini berarti menuntut kita para dai untuk bekerja lebih rapi dan santun”.*/Muhammad Bashori