AdvertisementAdvertisement

[Khutbah Jum’at] Dua Jalan Meraih Predikat Husnul Khotimah

Content Partner

اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، وَهُوَ الَّذِيْ أَدَّبَ نَبِيَّهُ مُحَمَّدًا ﷺ فَأَحْسَنَ تَأْدِيْبَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اتَّبَعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أما بعد
فيا أيها الحاضرون، أُوْصِيْنِي نَفْسِيْ وَ إِيَّاكُم بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْن. قال الله تعالى في كتابه الكريم، بسم الله الرحمن الرحيم، وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah

Sepuluh sampai 15 menit ke depan, khatib mengajak para jamaah untuk menyimak dan merenungi khutbah Jumat yang berjudul 2 jalan husnul khotimah. Judul tersebut kami ketengahkan sebagai respon dari kondisi yang kita hadapi akhir-akhir ini.

Kita sedang dihadapkan pada kondisi abu-abu. Kita mengetahui, bahwa warna abu-abu adalah gabungan antara warna putih dan hitam.

Boleh jadi ada kondisi yang awalnya kita lihat putih ternyata adalah hitam, dan boleh jadi kita berada dalam kondisi yang kita lihat hitam teryata adalah putih.

Padahal jika keimanan dan ketaqwaan itu bertahta dalam diri kita maka mudah bagi kita untuk melihat yang putih itu putih dan yang hitam itu hitam.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah

Makna pertama dari husnul khotimah atau meninggal dengan akhir yang baik, baik sedang mengucapkan kalimah thoyyibah atau pun sedang melakukan perbuatan baik atau perintah Allah. Yang bahkan meninggal dalam kondisi husnul khotimah adalah perintah dari Allah Jalla Jalaluhu. Dalam Firmannya,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam” (QS 3 : 102)

Meninggal dalam keadaan Islam adalah husnul khotimah. Namun menjadi sangat sulit karena kematian adalah perkara rahasia mengenai tempat dan waktu. Seandainya telah diketahui kapan dan di mana kematian manusia, maka meninggal di Masjidil Haram ketika bersujud adalah yang paling dinantikan.

Makna kedua dari husnul khotimah adalah kebaikan menjadikan penutup dari segala amalnya, sebagaimana hadits Nabi SAW,

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari)

Pada hadist yang lain Nabi SAW juga bersabda

اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِمَهُ ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ

(Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku pada ujungnya, dan jadikan sebaik-baik amalku pada akhir hayatku, dan jadikan sebaik-baik hariku pada saat aku bertemu dengan-Mu (di hari kiamat). (HR Ibnu As-Sunni).

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah

Agar bukan hanya kematian kita adalah husnul khotimah namun juga setiap keputusan kita dalam melakukan amal juga berakhir Husnul khotimah maka ada 2 jalan yang dapat kita latihkan:

Pertama, berlomba dalam kebaikan

Di antara cara Qurani untuk meninggal dalam keadaan Islam atau agar amal kita baik sampai akhir adalah jika ada peluang kebaikan, maka berlombalah.

Dalam Al Qur’an Surat kedua ayat 148 Allah berfirman “Fastabiqul khairat”. Dalam Fiqh kita kenal kaidah, “Mendahulukan orang lain dalam kebaikan yang bernilai Ibadah hukumnya Makruh. Maka Allah membenci orang mendahulukan orang lain dalam kebaikan?, jawabannya adalah “Fastabiqul khairat”.

Suatu saat Umar bin Khattab mendengar Utsman bin Affan berinfaq sepertiga dari hartanya, maka Umar pun mengkonfirmasi hal tersebut kepada Rasullullah dan dibenarkan oleh beliau.

Maka Umar mengatakan “saksikan wahai Rasulullah aku infakkan setengah dari pada hartaku”. Setelah Umar, Rasulullah bertanya kepada Abu Bakar yang telah berinfaq, apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?, dan kemudian dijawab, “Aku tinggalkan Allah dan Rasulnya untuk keluargaku”. Artinya Abu Bakar menginfakkan keseluruhan dari hartanya. Demikianlah orang sholeh terdahulu berlomba di dalam kebaikan.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah

Jalan kedua, bersegera menuju ampunan

Manusia identik dengan dosa dan maksiat, namun jika ingin Husnul khatimah bersegeralah menuju ampunan Allah. Pertama, dengan cara beristighfar dan bertaubat, Kedua, dengan cara melakukan kebaikan yang memang berfungsi untuk menghapuskan dosa dan maksiat yang terlanjur dilakukan.

Abu Hudzaifah bin Utbah ketika perang Badar hampir berkecamuk membantah perkataan Rasulullah. Beliau berpesan agar para sahabat tidak membunuh Abbas bin Abdul Muthalib karena beliau adalah paman Nabi yang terpaksa ikut berperang.

Namun Abu Huzaifah berkata “jika aku bertemu dengannya pasti akan aku babat dengan pedang”. Hal ini membuat Rasulullah berkata “apakah pantas jika paman Nabi dibabat dengan pedang?”.

Abu Hudzaifah menyadari kesalahannya lantas berjanji “aku selalu dihantui kesalahan ini, ini tak akan terampuni kecuali jika aku menebusnya dengan mati syahid”.

Dan sejarah mencatat bahwa Abu Hudzaifah menemui syahidnya di perang Yamamah, In Sha’a Allah husnul Khotimah.

Akhirnya, semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk berlomba jika ada peluang kebaikan di hadapan mata. Dan bersegera menuju ampunan Allah jika terlanjur melakukan dosa maksiat, amin yaa Rabbal ‘Alamin,

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا
اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد

Do’a Penutup

إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَعَلَى خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِمْ وَطَرِيْقَتِهِمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ ودَمِّرْ أَعْدَآئَنَا وَأَعْدَآءَ الدِّيْنِ وأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ……. عِبَادَ اللهِ
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُو

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Pembinaan Guru dan Wali Murid di Bulungan Soroti Tantangan Pendidikan Masa Kini

TANJUNG SELOR (Hidayatullah.or.id) -- Suasana di kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Kecamatan Tanjungselor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), tampak lebih...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img