إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
أما بعد : عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah
Saat kita duduk dengan khusyuk mendengar khutbah Jumat setiap pekan dan sepanjang hidup, apakah ada getaran yang terasa, hingga menggugah hati dan kesadaran untuk semakin dekat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala?
Pertanyaan itu mungkin biasa, tapi akan mudah kita memahami, menyadari, dan mengubah diri, jika hal itu kita korelasikan dengan fakta dan fenomena-fenomena di sekitar kita.
Sebagai catatan, hingga April 2024 ada ratusan bencana alam telah terjadi di Indonesia dengan banjir menjadi bencana alam paling banyak melanda. Yakni sejumlah 355 kejadian banjir, 122 cuaca ekstrem, 42 tanah longsor dan 29 kebakaran hutan.
Banjir bandang dan lahar di Sumatera Barat telah menyebabkan 3.396 jiwa harus mengungsi. Dan, tragisnya, mereka tidak berhenti menghadapi ujian itu.
Tiga gelombang penyakit juga mengintai seluruh pengungsi yang ada. Mulai dari stress, depresi, hingga penyakit fisik yang menular seperti diare dan penyakit kulit.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah
Itu baru secuil data yang terjadi di Indonesia, sekarang, saat kita bisa bernafas sembari sarapan dengan tenang.
Akan tetapi, semua fakta itu hendaknya menarik akal dan nalar kita untuk sampai pada satu kesadaran, mengapa bencana terus melanda, mengapa sebagian saudara kita harus menderita. Apakah itu karena salah mereka? Atau kita juga bisa berkontribusi memperbaikinya, yakni dengan terus meningkatkan iman dan taqwa.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96)
Perhatikan, bagaimana berkah akan Allah Subhanahu wa ta’ala limpahkan kepada penduduk negeri dengan syarat iman dan takwa. Ini semestinya mendorong kita semua memandang urusan iman dan takwa sebagai hal yang paling utama.
Saat kita berbisnis, adakah iman dan takwa kita perhatikan. Ketika kita bekerja di kantor, di pasar, di jalan, di manapun juga, adakah iman dan takwa jadi perhatian kita?
Lebih-lebih para pemimpin, pejabat, penguasa, adakah mereka memperhatikan aspek iman dan takwa dalam menelurkan kebijakan? Jika dasarnya bukan iman dan takwa, lalu bagaimana mungkin kita berharap limpahan berkah dari langit dan bumi?
Bahkan dalam hal mencari nafkah, menghidupi keluarga, mendidik anak dan istri, apakah kita juga memperhatikan aspek iman dan takwa sebagai perkara utama?
Sebagian besar banjir terjadi memang karena ulah manusia, mulai dari menebang pohon secara serakah di hutan-hutan, membuang sampah ke sungai, hingga ketidakpedulian kita kepada lingkungan secara luas. Dan, sikap-sikap seperti itu muncul, menguat dan menjadi perilaku, apakah karena mereka beriman dan bertakwa?
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah
عن أبي ذر قال قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم اتق الله حيثما كنت وأتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن
“Dari Abu Dzar, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berkata kepadanya, ‘Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada. Ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya hal itu dapat menghapusnya. Bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik’,” (HR At-Tirmidzi)
Mari perhatikan dengan seksama pesan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tersebut. Takwa itu ada di dalam hati dan kita implementasikan kapan dan dimana saja.
Jika diri terjebak, tidak sengaja atau malah dengan sadar melakukan hal-hal buruk, maka solusinya adalah dengan segera melakukan hal-hal baik. Itulah jalan keluar untuk kita bisa menghapus salah dan dosa.
Kemudian, bergaullah dengan sesama dengan akhlak yang baik. Artinya, takwa itu bisa kita terapkan kapan saja dan kala dengan siapa saja. Kuncinya takwa itu melahirkan akhlak.
Jika kita rajin ibadah, dzikir, tetapi buruk sikap kepada sesama, termasuk kepada lingkungan, maka itu artinya takwa belum hadir nyata dan menyala di dalam dada.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jum’ah rahimakumullah
Insan yang bertakwa bukan saja ahli dalam ibadah, berakhlak baik, tetapi juga mengambil peran dalam pintu-pintu kebaikan, di antaranya dengan memperbanyak sedekah.
اتقوا النار ولو بشقة تمرة فمن لم يجد شقة تمرة فبكلمة طيبة
“Takutlah kepada api meski hanya dengan (sedekah) sobekan kurma. Siapa saja yang tidak menemukan sobekan kurma, maka bisa dengan kalimat yang baik,’” (HR Bukhari)
Hadirin sekalian, kita bisa merenungkan dengan mendalam, apa yang menjadi pesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk kita memanifestasikan takwa dalam kehidupan kita. Yakni bersedekah. Siapa saja bisa bersedekah, karena itu teksnya menyebut, “meski hanya dengan sobekan kurma.”
Sekarang sedekah seperti itu bisa dilakukan siapapun. Saat kita membuka media sosial, ada ajakan donasi, sedekah untuk penyintas (korban) bencana alam, dan kita tidak punya yang bisa disumbangkan, maka bagikan konten itu sembari berniat mudah-mudahan saya bisa sedekah untuk membantu saudara kita.
Bahkan kalau memang seseorang tidak punya uang dan harta sedikitpun, ia tetap bisa bertakwa dengan melatih diri mengucapkan kalimat-kalimat yang baik.
Insha Allah jika hal ini kita sadari dengan baik, kemudian takwa menular kepada istri, anak, tetangga dan masyarakat luas, maka cepat atau lambat, Indonesia akan menjadi negeri yang oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dibukakan pintu-pintu berkah, baik dari langit maupun dari bumi.
Karena itu, khatib mengajak kepada pribadi dan kita semua untuk terus berupaya membangun ketekunan ibadah, giat bekerja, dan gemar membantu dengan apa yang kita miliki. Dan, kita menyadari itu sebagai upaya nyata kita menjadi hamba Allah Subhanahu wa ta’ala yang bertakwa.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا
اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد
Do’a Penutup
إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَعَلَى خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِمْ وَطَرِيْقَتِهِمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ ودَمِّرْ أَعْدَآئَنَا وَأَعْدَآءَ الدِّيْنِ وأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ……. عِبَادَ اللهِ
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُو