SEBAGAI mukmin tentulah kita telah mengikrarkan dua kalimat syahadat, asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah. Artinya, kita semua pasti telah mempersaksikan bahwa Allah adalah Tuhan kita dan tidak ada Tuhan yang kita sembah selain-Nya.
Di saat bersamaan, kita juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya. Pertanyaannya: apakah yang dimaksud dengan “kesaksian” itu?
Lantas, bagaimana dengan kesaksian dalam syahadat kita itu? Apa makna dari “saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”? Apa dasar dari kesaksian kita? Benarkah kita telah bersaksi, dalam arti mengetahui kerasulan beliau dengan sebenar benarnya, atau ikrar syahadat itu hanya ucapan yang tanpa hakikat?
Dapatkan teks Khutbah Jum’at Korps Muballigh Hidayatullah (KMH) ini selengkapnya, unduh sekarang: