اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، وَهُوَ الَّذِيْ أَدَّبَ نَبِيَّهُ مُحَمَّدًا ﷺ فَأَحْسَنَ تَأْدِيْبَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اتَّبَعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أما بعد
فيا أيها الحاضرون، أُوْصِيْنِي نَفْسِيْ وَ إِيَّاكُم بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْن. قال الله تعالى في كتابه الكريم، بسم الله الرحمن الرحيم، وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Ma’asyiral Jum’ah Rahimakumullah…
Kita bersyukur memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat dan karunia-Nya, nikmat keimanan dan keamanan yang mengantarkan kita dapat menunaikan kewajiban kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam keadaan kondusif kita melakukan aktivitas ibadah, amal shaleh, dan bekerja dengan tenang.
Keadaan berbeda yang dialami oleh saudara-saudara kita di Gaza-Palestina, yang sedang diuji oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan penderitaan yang sangat berat, dijajah, dibantai, diblokade, dan pemukimannya dihancurkan. Sungguh penjajah zionis Israel bertindak biadab dan tidak berkemanusiaan.
Ma’asyiral Jum’ah Rahimakumullah…
Palestina telah diisyaratkan Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam dalam sabdanya:
لا يزال أهل الغرب ظاهرين على الحق حتى تقوم الساعة
“Penduduk maghrib (Syam) senantiasa tegak memperjuangkan kebenaran hingga hari kiamat tiba”. (HR. Muslim)
Yang dimaksud adalah penduduk negeri Syam yang saat ini bernama Palestina, di sanalah terdapat Masjidil Aqsa. Kiblat pertama umat Islam sebelum ke Baitullah, tanah suci kedua setelah Makkah dan Madinah, masjid ketiga yang disucikan dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dianjurkan untuk dikunjungi.
لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ: مَسْجِدِي هَذَا، وَمَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى
“Jangan bepergian jauh kecuali ke tiga masjid, yaitu masjidku ini (Masjid Nabawi), Masjid Haram, dan Masjid al-Aqsa.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hingga saat ini kaum muslimin belum leluasa berkunjung dan menunaikan shalat di Masjid Aqsa sejak 75 tahun lalu karena sedang dijajah dan dinistakan oleh zionis Israel.
Zionis merupakan gerakan politik yang ingin merampas tanah Palestina untuk kaum Yahudi. Mereka mendirikan negara palsu Israel pada tahun 1948 untuk menjajah Palestina dan menguasai Baitul Maqdis. Saat ini hanya tersisa sedikit wilayah di Tepi Barat dan Gaza, dan mereka pun ingin merampas seluruhnya.
Ma’asyiral Jum’ah Rahimakumullah…
Sifat Bani Israil dan kaum Yahudi telah banyak diabadikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Quran.
Pertama: Kaum yang besar permusuhannya terhadap orang beriman.
Allah berfirman:
﴿لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ ٱلنَّاسِ عَدَٰوَةً لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱلْيَهُودَ وَٱلَّذِينَ أَشْرَكُوا۟﴾
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al-Maidah : 82)
Kedua: Bani Israil, ummat yang selalu melakukan kerusakan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
﴿وَقَضَيْنَآ إِلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ فِى ٱلْكِتَٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا﴾
“Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”. (QS. Al Isra: 4)
Ketiga; kaum yang sangat besar kesombongannya
Kesombongan kecil saja sudah tercela, Bani israil menyombangkan diri dengan kesombongan yang besar. Mereka menganggap dirinya paling mulia, menyombongkan diri di hadapan para nabi, dan membangkang perintah Allah. Kini Israel dengan kesombongannya tidak menghiraukan kecaman dunia dan menolak resolusi PBB.
Keempat: kaum yang gemar melakukan pembunuhan.
Sepanjang sejarah mereka selalu melakukan pembunuhan, mulai dari bayi, wanita, hingga para nabi pun mereka bunuh.
﴿ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَكۡفُرُوۡنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقۡتُلُوۡنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيۡرِ حَقٍّۙ وَّيَقۡتُلُوۡنَ الَّذِيۡنَ يَاۡمُرُوۡنَ بِالۡقِسۡطِ مِنَ النَّاسِۙ فَبَشِّرۡهُمۡ بِعَذَابٍ اَلِيۡمٍ﴾
“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar) dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, sampaikanlah kepada mereka kabar gembira yaitu azab yang pedih. (QS. Ali Imran – 21)
Mereka membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Bahkan mereka pernah merencanakan pembunuhan terhadap nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, namun Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan beliau.
Bukan hanya sampai di situ, mereka juga akan membunuh orang-orang yang memperjuangkan keadilan.
Penjajah Israel selama 4 pekan terakhir ini telah membunuh lebih 7 ribu rakyat Palestina. Menyebabkan jutaan rakyat menderita dan kehilangan tempat tinggal.
Dunia menyaksikan kebiadaban dan genosida (kejahatan kemanusiaan) yang mereka pertontonkan saat ini.
Ma’asyiral Jum’ah Rahimakumullah…
Pembelaan dan dukungan kita terhadap perjuangan rakyat Palestina didasarkan atas landasan aqidah, kemanusiaan, dan konstitusi.
Panggilan iman yang mendorong kita untuk berjuang membebaskan Masjid Aqsa. Persaudaran iman yang memanggil kita membela saudara muslim yang sedang berjuang melawan penjajah zionis Israel.
Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam menggambarkan bahwa jika ada di antara orang-orang beriman merasa sakit dan menderita, maka yang lain pun ikut merasakannya.
Ketika penderitaan yang begitu dahsyat dialami oleh saudara-saudara kita di Gaza. Seharusnya kita juga merasakan penderitaan mereka dan terpanggil untuk membantunya.
Hati nurani kemanusiaan juga memanggil kita untuk memberi bantuan dan peduli dengan penderitaan rakyat Palestina. Dan konstitusi Indonesia juga mengharuskan kita menghapuskan penjajahan dan mengusir Israel dari bumi Palestina.
Sebagai muslim, kita juga harus meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan pembebasan Masjid Aqsa sebagai sarana ibadah dan perjuangan. Bukan Masjidil Aqsa yang membutuhkan kita karena cukuplah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan melindunginya.
Namun kitalah yang sesungguhnya yang sangat membutuhkan Masjid Aqsa agar menjadi wasilah untuk terlibat mengambil peran dalam perjuangan membebaskannya dari tangan zionis Israel.
Kita yakin bahwa Masjid Aqsa akan dibebaskan dan Palestina akan merdeka. Namun kita harus memastikan bahwa kita tercatat di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala termasuk dalam barisan orang-orang yang membela dan memperjuangkan kemuliaan Islam dan kaum muslimin. Mari kita terlibat dalam kemuliaan ini melalui doa, donasi, diplomasi, dan aksi pembelaan.
Doa yang kita panjatkan adalah kekuatan paling besar untuk mengundang pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Keterbatasan rakyat Palestina dalam segala aspek akan mampu mengalahkan penjajah zionis dengan izin Allah.
Dukungan donasi untuk meringankan beban yang dialami saudara-saudara rakyat Palestina yang dititipkan melalui lembaga kemanusiaan yang amanah dan kredibel.
Selanjutnya dukungan diplomasi dengan mendorong pemerintah agar konsisten membela dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Pemerinta diminta bersikap lebih tegas lagi dengan menyerukan untuk memutuskan hubungan perdagangan dengan perusahaan-perusahaan Israel di Indonesia. Bahkan mengusir semua unsur-unsur Israel dari negeri ini.
Indonesia juga merupakan ummat muslim terbesar di dunia harus menunjukan aksi besar untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia sepenuhnya mendukung kemerdekaan Palestina dan melawan penjajahan Israel.
Ma’asyiral Jum’ah Rahimakumullah…
Semoga apa yang kita lakukan menjadi amal ibadah dan jihad, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mencatat kita kita termasuk orang-orang yang berjuang membebaskan masjid Aqsa. Amin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا
اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد
Do’a Penutup
إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَعَلَى خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِمْ وَطَرِيْقَتِهِمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ ودَمِّرْ أَعْدَآئَنَا وَأَعْدَآءَ الدِّيْنِ وأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ……. عِبَادَ اللهِ
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُو