JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) menjadi salah satu narasumber dalam Diskusi dan Bedah Program Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia, yang diselenggarakan oleh Gerakan Kemitraan Dunia Usaha, di Menara Kompas Jakarta Pusat, Kamis, 17 Muharam 1445 (3/8/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Laznas BMH memaparkan beberapa praktik baik penanganan stunting dan upaya penghapusan kemiskinan ekstrem yang telah dilakukannya, seperti di Kabupaten Timor Tengah Selatan – NTT dan berbagai wilayah lainnya di Indonesia.
“Alhamdulillah Laznas BMH terdepan dalam diskusi ini. Maksudnya kita dapat kesempatan presentasi pertama. Dan, memang ini adalah masalah bersama,” kata Kadep Program BMH Pusat, Rohsyiandi Santika.
Rohsyiandi menyebutkan, tidak kurang dari 7 juta anak Indonesia mengalami kurang gizi sebagai akibat dari dua tahun pandemi menyerang negeri ini.
Karenanya, terang dia, Laznas BMH terus berupaya hadir mengatasi hal ini. “Mulai dengan peringatan hari gizi dengan edukasi dan pembagian bantuan, hingga hadirkan program Moginesia alias Mobile Gizi Indonesia yang langsung memberikan paket bantuan gizi kepada masyarakat,” terangnya.
Laznas BMH terpilih menjadi salah satu mitra kolaborator Gerakan Kemitraan Dunia Usaha dalam program Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan yang akan diimplementasi di berbagai wilayah yang memiliki prevalensi stunting dan tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi di Indonesia.
“Harapannya, kolaborasi pentahelix yang terjalin dapat semakin menguatkan serta meluaskan impact dari program yang sudah berjalan selama ini,” imbuh pria yang biasa disapa Andi ini.
Semua ini menjadi bukti bahwa zakat, infak dan sedekah telah berperan strategis dalam mengatasi penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim di Indonesia.
“Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mendukung gerakan zakat, infak, dan sedekah untuk membantu mengatasi masalah stunting dan kemiskinan ekstrim di Indonesia,” imbuh Andi.
“Perjuangan ini adalah kesempatan kita, mewujudkan amanah konstitusi dan membawa masa depan cerah untuk anak-anak bangsa,” tutup Andi.
Dalam diskusi itu, selain Laznas BMH juga hadir perwakilan Dompet Dhuafa dan Lazismu. Ketiga lembaga ini telah dikurasi oleh CIMB Niaga dan Kompas untuk menjadi mitra implementator penanganan ekstrem proverty dan stunting di Indonesia.*/Herim