KARIMUN (Hidayatullah.or.id) — Menyikapi dinamika organisasi yang terus berkembang, bidang organisasi DPP Hidayatullah yang dipimpin Asih Subagyo, melakukan safari konsolidasi dakwah ke Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun. Selain melakukan konsolidasi kelembagaan juga meninjau Hidayatullah Karimun.
Dalam sambutannya, Ketua DPD Hidayatullah Karimun, Husein, menyampaikan bahwa DPD masih fokus ekspansi dakwah sesuai tupoksi. Alhamdulillah, saat ini sudah berdiri Rumah Qur’an Hidayatullah (RQH) di Karimun, kendala utama adalah keterbatasan SDM.
“Kami ditawari bekas klinik untuk RQH tapi SDM terbatas sehingga tawaran itu belum kami respon, masyarakat di Karimun ini sangat antusias dengan program rumah qur’an,” kata Husein.
Menanggapi “curhatan” tersebut, Muhammad Arfan AU, yang membidangi Sumber Daya Insani (SDI) DPP Hidayatullah menimpali bahwa DPD dapat bersurat secara resmi ke DPP mengajukan tenaga pengelola Rumah Qur’an Hidayatullah yang tembusannya ke DPW Kepri.
Sementara Ust Saefuddin, ketua Badan Pengurus Yayasan Kampus Madya Hidayatullah Karimun menuturkan bahwa untuk kelas wustho atau setingkat SMA, pihak yayasan sampai menolak siswa, karena keterbatasan tempat.
“Animo masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di Hidayatullah Karimun sangat tinggi karena kualitas lulusan Hidayatullah telah dirasakan oleh masyarakat,” kata Saefuddin.
Kunjungan ke kampus Hidayatullah Karimun dimanfaatkan oleh para pengurus DPP Hidayatullah untuk memberikan orientasi dan penyegaran terkait visi misi Hidayatullah.
Asih Subagyo dalam kesempatan tersebut mengingatkan pentingnya Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH). Dia menegaskan, GNH mutlak untuk digiatkan, karena merupakan modal utama untuk mendapatkan kekuatan yang maksimal.
“Agar dapat berorganisasi secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan ridha Allah Ta’ala,” ungkapnya dalam silaturrahim usai shalat dhuhur di depan seluruh pengurus dan warga.
Ia menyebutkan, adapun poin Gerakan Nawafil Hidayatullah mencakup enam hal, yakni setiap kader Hidayatullah wajib memakmurkan masjid dengan cara shalat fardhu berjamaah dan shalat sunnah Rawatib; membaca kita suci Alquran setiap hari minimal satu juz; rutin mendirikan shalat malam; membaca wirid pagi dan petang; dan dakwah fardiyah setiap hari Sabtu atau hari lain sepekan sekali.
Sementara Ust Samsudin, pengurus DPP Hidayatullah yang lain menekankan pentingnya memperkuat ukhuwah dengan sedapat mungkin menghindarkan sengketa hati antar sesama. Karena kondisi disharmoni dapat mengganggu kinerja muamalah dan ibadah.
“Kenapa Hidayatullah masih bisa bertahan karena para muassis atau pendiri hati mereka senatiasa bersatu. Kalau hati pemimpinnya tidak bersatu maka akan berefek pada santri dan warga,” imbuhnya.
DPW Hidayatullah Kepri saat ini telah memiliki beberapa program unggulan yang sedang dalam proses pendirian di antaranya, pesantren Modern dan Full Beasiswa di Tanjung Pinang, SMA Taruna Hidayatullah di Bintan, Pondok Tahfidz Putri di Lingga dan Pondok Tahfidz putra dan putri di Pulau Seraya, Batam.
“DPW akan terus bersinergi dengan BMH untuk mewujudkan program unggulan yang dipersiapkan melahirkan kader-kader unggul.” tukas Ahmad Darmansyah, ketua DPW Hidayatullah Kepri.*/Mujahid M. Salbu