LOMBOK TIMUR (Hidayatullah.or.id) – Hingga Oktober ini, sejumlah kawasan di Indonesia masih dilanda kemarau panjang. Krisis air bersih dengan hadirnya musim kemarau panjang kini dampaknya telah dirasakan warga.
Di antara yang terdampak adalah sejumlah desa di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timut. Tak ayal, kedatangan air bersih adalah anugerah besar bagi mereka.
Itulah pemandangan yang tersaji kala tim Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) BMH bekerjasama dengan Aliansi Umat Islam Nusa Tenggara Barat (AUI NTB) hadir menyalurkan amanah air bersih.
“Mereka pun rela mengantre untuk menerima pembagian air bersih,” terang Kepala BMH Perwakilan NTB, Abdul Kholik.
Suasana itu terlihat saat pembagian air bersih secara gratis di Desa Pemongkong Kecamatan Jerowaru, Rabu (04/9).
Warga mengantre dengan membawa sejumlah jerigen maupun ember untuk menampung air bersih. Mereka pun rela membawa beban berat dari tempat penampungan air yang sudah terisi.
Antusiasme warga dalam menerima pembagian air bersih itu dikarenakan mereka mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang. penampungan air milik mereka telah mengering.
Kesulitan itu dipengaruhi juga karena kemarau panjang yang terjadi setiap tahun. Hal itu tentu tak dapat memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya.
Salah seorang warga yang ikut mengantre pembagian air bersih, Inaq Miyah (56 tahun), mengaku sangat terbantu dengan adanya penyaluran air bersih yang dilakukan oleh Laznas BMH tersebut. Dia mengatakan, sejak lebih dari sebulan terakhir penampungan air telah kering.
“Dengan adanya pemberian bantuan air bersih ini jelas warga merasa sangat terbantu,” kata Inaq Miyah.
Inaq Miyah dan warga lainnya berharap agar pembagian bantuan air bersih tersebut dapat berlangsung secara intensif selama musim kemarau. Bahkan, jika memungkinkan, mereka meminta agar bantuan tersebut dikirimkan kepada warga setiap lima hari sekali.
Seperti diketahui, selain Desa Pemongkong, krisis air bersih juga melanda warga Desa Sekaroh dan 2 Desa Lainnya. Bahkan, warga di desa tersebut terpaksa harus merogoh kocek Rp. 4000-5000 per jerigen untuk kebutuhan mandi, mencuci piring serta pakaian.
Menyaksikan besarnya harapan warga, Program Sedekah Air Bersih ini akan terus digulirkan oleh BMH sampai hujan turun di wilayah Desa Pemongkong dan sekitarnya.
“Insya Allah dengan izin Allah kami BMH akan terus berupaya memberikan bantuan air bersih ini,” tandas Kholik.
Sementara itu, musim kemarau yang terjadi di beberapa tempat, khususnya di Kabupaten Semarang masih juga menyisakan kesulitan bagi masyarakat, terutama para Ibu rumah tangga yang memiliki anak kecil. Kebutuhan air bersih menjadi sangat urgen.
Hasil koordinasi BMH dengan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Semarang, mengerucut pada Dusun Sengkrik, Desa Kalikurmo, Kecamatan Beringin, Kabupaten Semarang yang menjadi titik tujuan distribusi.
“Alhamdulillah, Jum’at (06/10) BMH dapat menyalurkan 11.000 liter air bersih, dengan total penerima manfaat 240 KK atau mencapai 1000 Jiwa,” terang Miesel yang diamini Ngalim Amil BMH Semarang.
Hal tersebut mengundang rasa gembira masyarakat. Ibu Nikma (29) mengatakan, “Saya bersyukur sekali, hari ini (Jum’at, 06/10) mendapat kiriman air bersih dari BMH. Kekeringan ini sudah kami rasakan sejak 3 bulan yang lalu,” tutur Ibu dua Anak itu.
“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga, terima kasih kepada BMH yang telah mengirimkan air bersih di dusun kami, dan semoga ini bukan bantuan yang pertama dan terakhir,” harap Kepala Dusun Giono (47), Dusun Sengkrik.
Selain sedekah air bersih, BMH tetap menjalankan program rutinnya, yakni berupa sedekah nasi di setiap hari Jum’at.
“Alhamdulillah, Sedekah Nasi setiap Jum’at, kembali BMH aktifkan.Semoga setiap hari Jum’at dapat bersilaturahim ke masjid-masjid pingiran kota, khususnya Semarang dan sekitarnya dalam rangka menyalurkan titipan amanah para donatur.
Jum’at pekan lalu BMH mulai berbagi kembali sedekah nasi. Terlebih hari ini, dapat menyalurkan juga sedekah air bersih sebanyak 1100 Liter sebagai bentuk kepedulian BMH dalam membantu meringankan beban masyarakat.
Mohon do’anya semoga BMH selalu bersama umat dalam kerja-kerja amal sholeh seperti ini.” urai GM Perwakikan BMH Jawa Tengah Imam Muslim.
Sungguh kemarau adalah peluang bagi kaum beriman untuk membantu sesamanya terlepas dari kesulitan. Karena mereka yang memudahkan urusan kaum Muslimin, akan Allah mudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Insya Allah. (bmh/hrm)