Hidayatullah.or.id – Ketua Dewan Pertimbangan Pimpinan Umum DPP Hidayatullah, Dr H Abdul Mannan, menegaskan bahwa bisa membaca Al-Qur’an adalah kewajiban setiap Mukminin dan Mukminat.
Oleh karena itu, dalam sambutan beliau pada acara Wisuda Dauroh Al-Qur’an Bersanad di Masjid Ummul Quro, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (20/8) mendorong Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) untuk menggalakkan program yang mendekatkan umat terhadap Al-Qur’an.
“Kewajiban setiap Mukminin dan Mukminat adalah bisa membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu acara semacam ini perlu digencarkan, agar umat semakin dekat dengan Al-Qur’an,” jelasnya di hadapan para jama’ah dan wisudawan/wisudawati dan ratusan jamaah yang memadati masjid berlokasi di Pesantren Hidayatullah Depok itu.
Apalagi, imbuh ayah sembilan anak ini, kriteria manusia terbaik di dalam Islam adalah mereka yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an.
“Jadi, sangat merugi jika mengaku Islam, tetapi tidak tertarik belajar dan mengajarkan Al-Qur’an,” tegasnya.
Lebih jauh, penulis buku Strategi Pemenangan Dakwah itu mengingatkan bahwa bisa membaca adalah tahap awal.
“Jangan kemudian sudah bisa membaca merasa puas, sebab setelah itu ada perintah mengajarkan, mendakwahkan dan mengamalkannya. Apalagi kalau sudah dapat sanad, jelas tanggung jawab dakwahnya juga semakin meningkat,” ungkapnya.
Dauroh Al-Qur’an Bersanad yang berlangsung selama 10 hari itu (10-20/8) diikuti oleh 60 peserta yang merupakan dai dan daiyah se-Jabodetabek sepenuhnya disupport oleh BMH.
Hanya saja, waktu yang tersedia, belum semua peserta lulus dengan baik dan mendapatkan sanad. “Padahal peserta sudah bekerja keras selama 10 hari,” ungkap Ketua Panitia Ahmad Maghfur.
Namun, demikianlah sifat ilmu. “Ilmu harus dikejar tanpa kenal lelah dan terus-menerus,” ungkap Ustadz Rifa’I Al-Haq bin Abidin Abbas selaku pemateri tunggal memotivasi jama’ah dan para peserta yang belum berhasil mendapatkan sanad.*/ Herim