AdvertisementAdvertisement

Matematika dan Pelajaran dari Konsep “Barisan”, Kolaborasi Atasi Tantangan

Content Partner

IST: Suasana shalat berjamaah di Masjid Ar-Riyadh Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Teritip, Balikpapan, Kaltim, Senin, 20 November 2023 (FOTO: Dok/ Hidayatullah.or.id)

Oleh Puji Asmoro*

KEHIDUPAN manusia penuh dengan berbagai hambatan dan tantangan yang seringkali memerlukan penyelesaian kreatif.

Meskipun konteks masalah yang dihadapi serupa, namun cara-cara untuk mengatasinya bisa sangat bervariasi.

Setiap individu memiliki pendekatan yang berbeda-beda tergantung pada pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang dimilikinya.

Salah satu konsep yang dapat diambil sebagai inspirasi untuk mengatasi hambatan dan tantangan ini adalah “berjama’ah” atau bekerja bersama-sama.

Seperti pepatah yang mengatakan, “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing“. Konsep ini bukan hanya berlaku dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat diilustrasikan melalui istilah matematika yang dikenal sebagai barisan.

Dalam matematika, barisan adalah suatu runtutan angka atau bilangan yang disusun dari kiri ke kanan dengan pola serta aturan tertentu.

Analogi ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, di mana setiap anggota masyarakat memiliki peran dan kontribusi masing-masing untuk menciptakan suatu harmoni dalam mengatasi permasalahan.

Ketika individu-individu tersebut bersatu untuk bekerja sama mengentaskan suatu masalah, beban yang dihadapi akan terasa lebih ringan.

Sebagai contoh, dalam sebuah kelompok atau tim, setiap anggota dapat memberikan kontribusi uniknya sesuai dengan keahlian dan keterampilannya. Hasilnya, proses penyelesaian masalah menjadi lebih efisien dan efektif.

Konsep “barisan” ini juga mencerminkan ide bahwa setiap langkah atau tindakan yang diambil oleh individu memiliki dampak pada keseluruhan.

Seperti angka-angka dalam barisan yang membentuk deret, kerjasama yang terorganisir dan terstruktur akan membentuk harmoni yang indah. Ketika aturan yang telah ditetapkan diikuti dengan konsisten, hasil yang dicapai akan menjadi lebih signifikan.

Dengan demikian, menghadapi hambatan dan tantangan dalam kehidupan dapat menjadi lebih mudah dan berkesan melalui pendekatan kolaboratif. Melibatkan banyak pemikiran dan sudut pandang yang berbeda dapat membuka jalan untuk solusi yang lebih inovatif dan holistik.

Dalam kesimpulannya, harmoni dalam barisan tidak hanya menciptakan keteraturan matematis, tetapi juga mencerminkan keindahan kolaborasi manusia dalam mengatasi rintangan hidup.

Oleh karena itu, mari coba terapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, membangun harmoni bersama sebagai kunci untuk menghadapi dan menyelesaikan setiap tantangan yang muncul di hadapan kita.[]

*) PUJI ASMORO, penulis mahasiswa jurusan Matematika di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Hidayatullah DKI Jakarta

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Daiyah Sarjana STIS Hidayatullah Siap Bangun Generasi Cerdas untuk Indonesia Emas 2045

BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) -- Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan menggelar acara penugasan daiyah sarjana tahun 2024 di Kampus...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img