AdvertisementAdvertisement

Memulai dengan Bismillah

Content Partner

ADA hadist yang terkenal dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut terputus berkahnya.” (HR. Al-Khatib dalam Al-Jami’, dari jalur Ar-Rahawai dalam Al-Arba’in, As-Subki dalam tabaqathnya)

Bisa dipastikan bahwa sebagian besar kita tentu sudah mengetahui terjemahan atau arti dari basmalah. Bahkan anak-anak yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak pun sudah banyak yang mengetahui terjemahan basmalah, yakni “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Hadist di atas nampaknya sederhana dan mudah untuk dilaksanakan. Namun pada kenyataannya tidak mudah dan tidak semua orang bisa melaksanakan hadist di atas. Apalagi memulai pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya rutin seperti makan, mandi, minum, berangkat kerja dan lain sebagainya. Seringkali orang lupa untuk memulai dengan bismillah.

Ada yang tidak lupa dengan bismillah tapi mengucapkannya sekedar formalitas tanpa pemaknaan yang mendalam karena terlanjur rutin. Ini berbeda dengan pekerjaan insidentil apalagi yang cukup berat atau besar maka biasanya mengawali dengan bismillah menjadi sangat terasa.

Memaknai Bismillah

Pelajaran dari hadist di atas bahwa setiap akan melaksanakan sesuatu, kita dianjurkan untuk membaca basmalah. Hal ini disebabkan karena agar segala sesuatu itu diberkahi dan dimudahkan oleh Allah Swt.

Jika sesuatu itu tidak dimulai dengan basmallah maka terputus atau tidak ada keberkahan. Saat tidak mendapatkan keberkahan dari Allah, apa nilai dan guna dari pekerjaan tersebut. Astaghfirullah wa na’udzubillahi min dzalik

Bagi orang beriman, yang dicari dalam kehidupan ini adalah keberkahan yaitu kebaikan yang banyak bagi dunia dan akherat. Jika terputus atau hilang sebuah keberkahan dari suatu pekerjaan kita maka berarti kecelakaan atau kemubadziran yang akan kita dapatkan.

Bacaan basmalah juga menjadi penanda bahwa kita melakukan segala sesuatu itu atas nama Allah Swt., bukan atas nama yang lainnya. Artinya bacaan bismillah di awal pekerjaan adalah untuk menegaskan keikhlasan kita dalam bekerja dengan menghadirkan Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Berusaha untuk ikhlas karena Allah bukan untuk yang lain.

Bismillah juga sebagai bentuk penguatan tauhid kita kepada Allah. Tanpa pertolongan Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang maka kita tidak bisa memulai pekerjaan apapun yang akan kita lakukan. Ada pengakuan dalam diri bahwa kita tidak mampu berbuat dan bekerja apapun tanpa pertolongan dari Allah.

Mari kita membiasakan dan menyadarkan diri untuk memulai aktifitas dengan Bismillahirrahmanirrahim.

Ust Abdul Ghofar Hadi

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Pesan dari Tabligh Akbar Hidayatullah Karo, Jaga Kerukunan dan Bentengi Akidah Umat

BRASTAGI (Hidayatullah.or.id) -- Pondok Pesantren Hidayatullah Karo selenggarakan Tabligh Akbar yang bertempat di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Kecamatan Berastagi,...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img