SAMARINDA (Hidayatullah.or.id) – Anggota Dewan Muzakarah Hidayatullah Anshar Amiruddin mengatakan organisasi massa Islam Hidayatullah pada prinsipnya menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berorganisasi.
“Secara subtantif Hidayatullah sangat Pancasilais,” katanya pada acara silaturrahim konsolidasi ideologi, organisasi dan wawasan Hidayatullah di Samarinda, Kamis (26/10/17).
Anshar menjelaskan, terdapat beberapa entitas dalam tubuh Majelis Syura Hidayatullah yakni Pimpinan Umum, Dewan Penasehat Pimpinan Umum (DPPU), Dewan Muzakarah dan Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah (DPP).
Kesemua entitas ini, jelas dia, berkumpul dalam suatu majelis yang dinamakan Majelis Syura untuk membahas suatu permasalahan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat.
Hal ini menurut Anshar sebagaimana yang diamanatkan dalam Pancasila, sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggung secara moral kepada Tuhan yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
“Dalam menetapkan suatu keputusan, Hidayatullah menempuh jalan istikharah dan istisyarah,” terang Anshar pada acara yang dihadiri puluhan Pengurus DPW dan DPD Hidayatullah Se-Kalimantan Timur ini.
Pada kesempatan itu Anshar menjelaskan juga fungsi Dewan Muzakarah. “Dewan Mudzakarah adalah mitra kerja DPP dalam menyusun konsep-konsep aplikatif,” terangnya.
Hal utama yang disosialisasikan pada kegiatan tersebut adalah tiga Surat Keputusasan Majelis Syura Hidayatullah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Kehidupan Bernegara, SK Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pandangan Hidayatullah tentang Demokrasi dan SK Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kedudukan Khilafah.
Beliau menjelaskan, dalam kehidupan bernegara Hidayatullah memandang Indonesia sebagaimana dalam perspektif fuqaha adalah al-dar al-murakkabah sehingga tidak dapat disikapi sebagai dar al-kufr apalagi dar al-harb.
“Hidayatullah menjadikan Indonesia sebagai dar al-da’wah wa al-tarbiyah, sehingga Hidayatullah secara kelembagaan mensyukuri dan memanfaatkan segala potensi positif dengan sebaik-baiknya untuk mencapai visi membangun peradaban Islam,” katanya.
Mengenai demokrasi, lanjut beliau, Hidayatullah memandang Syura sebagai prinsip utama pengambilan keputusan dalam sistem kepemimpinan Islam serta memandang falsafah hukum Islam yang bertumpu pada kedaulatan syariat (siyadatu as-syar’i) berbeda dengan falsafah demokrasi yang bertumpu pada kedaulatan rakyat (syiadatu as-sya’bi).
“Atas dasar itu pula Hidayatullah berupaya menerapkan sistem syura dalam kepemimpinan dan proses pengambilan keputusan,” imbuhnya.
Selain itu, terangnya, Hidayatullah memandang bahwa kemerdekaan Indonesia wajib disyukuri dan diisi demi tampilnya Islam rahmatan lil ‘alamin. Serta, sejalan dengan itu memanfaatkan sistem demokrasi di Indonesia untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin sebagai mayoritas.
Terkait kedudukan Khilafah, Hidayatullah menegaskan diri sebagai jamaatun minal muslimin yang dalam pratiknya berusaha menerapkan sistem imamah menurut ahlussunnah wal jamaah ‘ala minhajin nubuwah.
Sehingga, lanjutnya, Hidayatullah memandang pihak lain yang berusaha membangun peradaban Islam secara benar sebagai sahabat. Selain itu Hidayatullah juga menganut prinsip moderat (Washatiyah) dan menolak sikap berlebihan (ghuluw) dalam beragama, termasuk takfir.
“Hidayatullah juga dengan tegas menolak setiap klaim khilafah secara sepihak tanpa melibatkan syura kaum muslimin yang diwakili ahlul halli wal ‘aqdi,” imbuhnya.
Ketua DPW Hidayatullah Kalimantan Timur, Muhammad Tang Supu, mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sudah sering diadakan dan akan terus digalakkan oleh Hidayatullah dalam berbagai momen kelembagaan.
“Sudah sering diadakan, dan memang harus terus di sosialisasikan sehingga ummat dan yang utama kader Hidayatullah memahami wawasan seperti ini,” ucap Tang.
Selain sosialisasi Dewan Muzakarah yang dalam hal ini diwakili Anshar Amiruddin juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk memberikan usul dan saran serta laporan guna menyerap informasi sebanyak-banyaknya bagi kepentingan Hidayatullah ke depan.*/Shabirin Ibnu Hambali