Hidayatullah.or.id – Menteri Sosial RI, Khofifa Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Papua, Senin (4/4). Di tengah kesibukannya yang telah terjadwal, beliau menyempatkan diri untuk berkunjung ke Panti Asuhan Al Amin Pondok Pesantren Hidayatullah Kabupaten Manokwari.
Khofifah tiba di Kampus Pesantren Hidayatullah Manokwari yang terletak di Jalan Trikora Anday, Distrik Manokwari Selatan tersebut sekitar pukul 12.30 WITA, senin siang.
Kunjungan Khofifa ke Panti Asuhan Al Amin tersebut tersebut merupakan salah satu agenda yang telah terdaftar dalam jadwal kunjungan kerjanya selama di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Menteri Khofifah Indar Parawansa menemui sedikitnya 130 anak Panti Asuhan al-Amin, Manokwari, Papua Barat, (Senin, 4/4/2016).
Dalam sambutannya, Ibu Mensos berpesan keadaan yang dijalani saat ini tidak menghalangi semangat para santri untuk terus menuntut ilmu setinggi mungkin.
“Para santri harus sekolah yang tinggi semuanya. Sebab orang berilmu itu diberi derajat yang tinggi di sisi Allah,” ucap Ibu Mensos memberi motivasi.
Kepada para guru dan pengasuh, Ibu Mensos juga memberi apresiasi yang tinggi. Disebut Ibu Mensos, guru-guru di pelosok dan pedalaman negeri adalah sosok pahlawan yang selama ini bersabar mendidik dan mendampingi murid-murid belajar.
Hal ini, menurutnya, patut disyukuri sebab masa depan bangsa bergantung kepada kualitas generasi muda hari ini sebagai pelanjut perjuangan dan pembangunan bangsa kelak.
“Semoga para guru dan pengasuh senantiasa diberi kesabaran dan tak pernah merasa bosan dalam mendidik anak-anak bangsa,” puji Ibu Mensos.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyerahan paket bingkisan kepada 130 anak panti serta uang pembinaan secara tunai. Bingkisan tersebut diterima secara simbolis oleh Pimpinan Panti Asuhan al-Amin Manokwari, Ustadz Muhammad Sanusi, S.PD.
“Terima kasih kepada Ibu Menteri Sosial dan rombongan yang telah berkunjungi ke tempat kami di pelosok negeri ini,” ucap Sanusi.
“Kami bersyukur dan terus berharap agar ada perhatian lebih dari pemerintah untuk pembinaan murid-murid sekolah, khususnya di daerah terpencil semacam ini,” imbuh Sanusi kembali.
Berantas prostitusi
Pada kesempatan kunjungan kerjanya ke Manokwari ini, Menteri Sosial berkomitmen melakukan pemberantasan praktek prostitusi di Indonesia termasuk di Papua Barat.
Pemberantasan prostitusi akan dilakukan hingga Desember 2019 mendatang. Khofifah menyebutkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Papua Barat untuk mendorong pencapaian target komitmen pemberantasan praktek prostitusi di daerah ini.
āKomitmen ini berawal dari hasil koordinasi pada tanggal, 29 Januari 2016 lalu, bahwa waktu itu tersisa 100 tempat lokalisasi besar di Indonesia yang harus ditutup,ā kata Khofifah di Manokwari seperti dikutip laman Cahaya Papua.
Penutupan lokalisasi atau tempat praktek prostitusi dilakukan pihaknya secara bertahap, Dalam waktu dekat, Pihaknya akan melakukan penutupan dua lokalisasi besar di Kutai Kartanegara, dan kawasan prostitusi terbesar di wilayah Tanggerang.
Khusus untuk wilayah Papua dan Papua Barat, Khofifah menyatakan tetap akan melakukan tahapan koordinasi dengan pemerintah setempat terkait komitmen pemberantasan kawasan prostitusi di dua provinsi ini.
āUntuk Papua, saya sudah ke Sentani dan kita sudah tutup dua lokalisasi di sana, untuk Papua Barat, kita akan koordinasi dulu,ā ujarnya.
Selain itu Khofifah Indar Parawansa mengatakan sejumlah daerah saat ini dalam persiapan menutup lokalisasi diantaranya Kutai Kartanegara, Mojokerto, dan Tangerang.
āKemungkinan Mei 2016 akan ditutup,ā kata Mensos.
Penutupan lokalisasi di daerah tersebut merupakan komitmen pemerintah setempat sekaligus menjadi target pemerintah bahwa Indonesia bebas lokalisasi pada 2019.
Saat ini tersisa 99 lokalisasi, sedangkan dalam persiapan penutupan yaitu dua di Kutai Kartanegara, masing-masing satu lokalisasi di Mojokerto dan Tangerang.
āDi Tangerang mungkin yang terbesar yang tersisa. Bupatinya sudah koordinasi dengan sangat intensif,ā kata Mensos.
Sementara di Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur kemungkinan akan bertambah lagi lokalisasi yang akan ditutup karena Kalimantan Timur memiliki lokalisasi terbanyak yaitu 33 titik. āDesember 2019 mudah-mudahan semua selesai karena respon daerah sangat bagus,ā katanya. */Miftahuddin