JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Pengurus Pusat (PP) Muslimat Hidayatullah (Mushida) menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) Pandu Keputrian dan Training Paralegal Muslimat Hidayatullah yang digelar serentak selama 3 hari di Gedung & Wisma Pusat Dakwah Hidayatullah Jakarta, 7-9 September 2022/11-13 Rabiul Awwal 1444 H.
Ketua Umum PP Mushida Ustz Hani Akbar menyampaikan bahwa Training Paralegal merupakan amanah Rapat Kerja Nasional Mushida yang harus ditunaikan agar daiyah dapat berlaku adil dan dekat kepada takwa sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 8.
“Adapun syakhsiyyah seorang muslimah harus terbentuk melalui lima profil Pandu yaitu shohihul aqidah, mutakhalliqun bil Qur’an, mujiddun fil ibadah, daa’in ilallah, multazimun bil jama’ah,” terang Hani dalam menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara Training of Trainer Pandu dan Training Paralegal Muslimat Hidayatullah.
Ketua Panitia Penyelenggara Ustz Wulan Sari dalam keterangannya mengatakan pembentukan kader yang menjadi benih merupakan salah satu aspek terpenting dalam mewujudkan peradaban Islam. Oleh sebab itu, kegiatan ini digelar.
Kata Wulan, kegiatan training pengkaderan ini meliputi aktivitas indoor, outdoor, teori dan praktik, fisik dan pemikiran, spiritual dan emosional, imajinatif dan realistik, individual dan sosial.
Dia menjelaskan, kurikulum Kepanduan meliputi materi tsaqofah Islamiyah dan keterampilan. Kompetensi ini perlu disosialisasikan dan dilatihkan kepada seluruh guru pandu.
“Harapan dari diselenggarakan ToT Pandu ini agar mencetak Trainer Pandu Putri yang Profetik dan Profesional. Sedangkan Training Paralegal bertujuan menyiapkan daiyah cerdas hukum sebagai pilar membangun negara hukum yang berkeadilan,” kata Wulan.
Selain itu, terang dia, sebagaimana diketahui hukum dan keadilan masih menjauhi rakyat terutama kelompok rentan. Dengan pengetahuan yang diberikan, diharapkan mereka akan mampu memperjuangkan apa yang memang menjadi haknya, sehingga pemerintah serius menyejahterakan rakyat.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat, khususnya dai dan aktivis keagamaan yang berada di tengah masyarakat, sudah seyogyanya mereka diberikan pengetahuan dasar tentang hukum dan hak asasi manusia, kata Wulan.
Wulan menambahkan, panitia penyelenggara menghaturkan terima kasih kepada semua pihak, mitra sponsor dan donator atas berlangsungnya acara ini.
Training of Trainer Pandu diikuti oleh lebih dari 50 peserta dan Training Paralegal Muslimat Hidayatullah diikuti oleh 40 peserta dari berbagai wilayah Mushida di Indonesia.
Acara ini terlaksana atas kerja sama Muslimat Hidayatullah dengan Baitul Maal Hidayatullah, CIMB Niaga Syariah, Pustaka Imam Syafii, Wakaf Qur’an Majalah Suara Hidayatullah, PT Mumtaz Teknologi Indonesia, Dr. Yuni, Santri Grafika, dan Finita Fasion.
Kegiatan ini juga didukung sponsor Toko Ummu Maher, Hidayaturrahman Ciawi, Melek Emas, BTH Depok, Pendidikan Integral Hidayatullah Depok, Pemuda Hidayatullah, dan pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.*/Arbi Ramli