HIDORID — Menteri Agama Suryadharma Ali meminta pemerintah daerah tidak ragu-ragu mengalokasikan anggaran dari APBD untuk meningkatkan pendidikan agama di daerahnya masing-masing. Menurut Suryadharma, dikotomi yang terjadi pada pendidikan agama dalam semua hal harus diselesaikan.
Suryadharma menjelaskan, lembaga pendidikan agama, seperti pesantren, merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Sebelum keberadaan sekolah di Indonesia sebanyak saat ini, masyarakat telah menimba ilmu di pondok-pondok pesantren atau madrasah yang banyak terdiri di Pulau Jawa dan beberapa pulau lainnya.
“Perhatikan pendidikan pesantren karena pesantren wadah pendidikan tertua di Indonesia,” kata Suryadharma di Jakarta, ditulis Selasa, (03/12/2013).
Upaya untuk meningkatkan pendidikan agama, kata Suryadharma, sangat banyak sekali, mulai dari peningkatan mutu dan infrastrukturnya. Karena di saat yang bersamaan, peminat pelajar atau mahasiswa yang ingin masuk ke lembaga atau perguruan tinggi agama Islam semakin meningkat.
Dalam catatan terakhir yang diterimanya, ada sekitar 300.000 calon mahasiswa yang ingin masuk ke perguruan tinggi Islam. Akan tetapi, banyak yang harus mengurungkan niatnya mengenyam pendidikan di perguruan tinggi Islam karena daya tampungnya secara nasional hanya sekitar 90.000 mahasiswa di setiap tahunnya.
“Maka, APBD sangat pantas disisihkan untuk pembiayaan agama. Jangan haramkan APBD untuk pembiayaan pendidikan agama,” tandasnya. (ybh/hio/kom)