Hidayatullah.or.id -– Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) mendorong Pesantren Hidayatullah di Kaltara miliki perguruan tinggi, seperti pondok pesantren di provinsi lainnya di Indonesia. Pada dasarnya, Pemprov Kaltara siap mendukung sepenuhnya.
Hal tersebut diungkapkan Penjabat Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie melalui Asisten II, Syaiful Herman dalam acara pengukuhan pengurus yang dirangkai dengan peresmian gedung dan peletakan batu pertama Pondok Pesantren Hidayahtullah Provinsi Kaltara tahun 2014 di Jalan Jelarai, Tanjung Selor, belum lama ini (25/4).
Irianto mengatakan pesantren saat ini bukan lagi hanya memberikan ilmu tentang agama, namun juga ilmu umum seperti pendidikan formal lainnya. Sehingga pesantren perlu untuk ditampilkan.
“Untuk mampu bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya yang sudah berkembang modern, maka harus berani beradaptasi dengan perubahan sosial yang sangat pesat, sehingga secara bertahap sistem pendidikan di pesantren mampu berintegrasi dengan sistem pendidikan nasional,” kata Irianto dalam sambutan tertulisnya itu.
Lebih jauh ia menerangkan bahwa pondok pesantren harus membekali para santrinya tidak hanya dengan pengetahuan agama, akan tetapi harus mulai membekali santrinya dengan keterampilan misalnya seperti, pertanian, kehutanan, dan perikanan. Hal tersebut didasari oleh adanya tuntutan masyarakat yang menghendaki adanya output yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan yang terampil dan siap pakai.
Irianto mengatakan, visi Hidayatullah sesuai dengan komitmen Pemprov Kaltara menjadikan pendidikan sebagai program prioritas, selain Kesehatan, Infrastruktur dan Ekonomi.
Menurutnya, karena Provinsi Kaltara merupakan provinsi yang terletak di perbatasan, dan menjadi tolak ukur bagi negara lain, terhadap bangsa Indonesia khusunya Provinsi Kaltara, sehingga perlu ada peningkatan kapasitas atau kemampuan SDM di Kaltara agar mampu bersaing dengan provinsi atau negara luar.
“Pendidikan telah menjadi program prioritas Pemprov Kaltara sekarang. Kesehatan, Infrastruktur, dan Ekonomi tanpa dibekali SDM yang handal tidak akan terpenuhi, begitu juga sebaliknya, sehingga ke empatnya harus balance,” katanya.
Ia menegaskan pendidikan menjadi kebutuhan dasar, khususnya masyarakat Kaltara di wilayah perbatasan. Di samping kebutuhan masyarakat akan infrastruktur, kesehatan, dan kesejateraannya.
“Kemajuan sebuah provinsi juga tidak akan terwujud jika SDM-nya ditingkat lokal tidak dibekali pendidikan, dan hanya akan menjadi penonton kemajuan negara tetangga. (ybh/hio/trbk)