AdvertisementAdvertisement

Perluas Jangkauan Dakwah, Mushida Selenggarakan Rihlah Ruhiyah untuk Lansia

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Saat ini, Hidayatullah sedang menggalakkan program Dakwah melalui Rumah Quran (RQ) untuk usia SD-SMA dan Majlis Quran (MQ) untuk usia dewasa. Begitupun Muslimat Hidayatullah turut serta menyukseskan program RQ dan MQ.

Dalam hal ini, Muslimat Hidayatullah masih fokus menangani program untuk anak-anak keputrian dan ummahat yang berusia produktif dan belum menyentuh dakwah di tingkat lanjut usia (lansia).

Pembagian kelompok lansia berdasarkan batasan umur, menurut WHO, lansia dibagi menjadi empat kelompok, yaitu: usia pertengahan (middle age): usia 45-59 tahun, lanjut usia (elderly): usia 60-74 tahun, lanjut usia tua (old): usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old): usia diatas 90 tahun.

Oleh karena itu, untuk melengkapi dakwah Mushida yang sudah ada, Muslimat Hidayatullah menyelenggarakan kegiatan Rihlah Ruhiyah untuk lanjut usia, dengan batasan minimal usia 45 tahun.

Kegiatan ini dilaksanakan 2 hari pada Sabtu – Ahad, 13-14 Rabi’ul Akhir 1445 / 28-29 Oktober 2023 di Kantor Pengurus Pusat Muslimat Hidayatullah, Jl. Cipinang Cempedak, Otista, Polonia, Jatinegara, Jakarta.

“Kegiatan ini diselenggarakan untuk mengajak peserta merenungi kehidupan agar semakin dekat kepada Allah melalui aktivitas ruhiyah yang dijalankan,” tutur Ketua Umum PP Mushida, Hani Akbar, dalam sambutannya.

Di antara materi yang diberikan yaitu Life Journey, Kematian Sebuah Kepastian, Fitrah Manusia, Ma’rifatullah, Deklarasi Keimanan, Menuju Keindahan Islam.

Tujuan dari kegiatan Rihlah Ruhiyah yang diikuti oleh 25 peserta ini untuk memberikan pelatihan Bina Aqidah untuk ummahat lanjut usia dan mengajarkan Al Quran.

Ketua Departemen Dakwah PP Mushida sebagai penyelenggara, Sudaryani, berharap semoga kegiatan ini banyak memberi manfaat untuk menambah imunitas dan keimanan sehingga selalu menautkan hati kepada Allah.

Salah seorang peserta bernama Nunung mengaku bersyukur telah diberikan kesempatan mengikuti kegiatan ini.

“Kami bisa menimba ilmu, jiwa kami yang kosong ditambah lagi ruhiyahnya. Kami yang terlalu disibukkan dengan duniawi pada kesempatan ini bisa kembali mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, kami dapat muhasabah, menginstropeksi diri, belajar, dan silaturahim,” ungkap Nunung dalam memberikan testimoninya. (ybh/hidayatullah.or.id)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Hidayatullah dan Revitalisasi Peran Muballigh dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

PERAN muballigh dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di Indonesia sangatlah penting. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, muballigh terus menjadi...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img