BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) — Pernikahan Mubarak merupakan wadah dari manifestasi cinta dalam bingkai iman berdasarkan nilai-nilai Alquran. Demikian disampaikanm Ust. H. Hamzah Akbar saat menyempaikan sambutan pada acara Akad dan Walimatul ‘Urs Pernikahan Mubarak 40 Pasang Santri Kampus Ummulqura Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Teritip, Balikpapan, Kaltim, Sabtu, 4 Jumadil Ula 1444 (18/11/2023).
Ia menekankan, Hidayatullah memandang bahwa menikah adalah bagian dari urusan utama kehidupan manusia dan karena itu harus dijalankan dengan proses yang sebaik-baiknya.
“Acara Pernikahan Mubarak ini adalah wadah bagi para santri untuk menikah dan membangun keluarga. Melalui hal ini kita berharap para santri mengamalkan ilmunya di tengah masyarakat, menguatkan program pembangunan umat dan bangsa,” terang Ketua Yayasan Kampus Ummulqura Hidayatullah Balikpapan ini.
Pernikahan Mubarak ini menghadirkan para santri yang akan tugas dakwah di berbagai daerah di Indonesia.
“Selepas menikah, mereka akan kembali bertugas ke berbagai pulau di Indonesia, seperti Kepulauan Riau, Kalimantan, Maluku, Ternate, Sulawesi, dan lainnya,” tegasnya.
Para santri yang menikah ini juga akan bergegas berangkat ke tempat tugas. Soal bulan madu, sepertinya akan sangat bervariasi.
“Boleh jadi para santri ini akan menjalani masa bulan madu di kapal, di pesawat, atau berbulan madu dengan tugas dakwah mereka di tempat mereka ditugaskan,” sambungnya.
Acara pernikahan Mubarak ini merupakan sebuah momen yang sangat penting bagi para santri. Acara ini menjadi simbol bahwa mereka telah siap untuk menapaki masa depan yang baru. (min/hidayatullah.or.id)